BUMI 37

721 26 0
                                    

Happy reading!

•••

Dua minggu berlalu, Tama Sekarang sudah kembali di SMA lama nya, dan soal hubungan Bumi dan Kanaya berjalan seperti biasa nya. Bumi yang sibuk mengejar, dan Kanaya yang selalu menolak kehadiran Bumi.

Bumi memarkirkan motor nya di garasi pribadi milik nya, bahkan banyak mobil atau motor berbagai merk terkenal yang terparkir rapi di garasi milik nya, Ayah nya sengaja membangun garasi pribadi untuk nya. katanya sih biar mobil dan motor tidak saling numpuk di garasi utama. Kaki jenjang nya melangkah masuk kedalam rumah terlihat di ruang keluarga ada eyang dan kakek nya serta beberapa keluarga nya yang lain bahkan Senja dan Aron ada di rumah nya

Bumi menghiraukan nya, ia lebih memilih naik ke lantai atas, hari ini cukup melelahkan bagi diri nya bayangkan saja sepulang sekolah tadi ia mengadakan rapat dengan anggota OSIS, dan setelah rapat ia harus mengikuti latihan basket

"Bumi" Panggil Zaskia dengan suara lembut nya

Bumi menghentikan langkah nya saat mendengar panggilan keluar dari mulut bunda nya, Bumi menghela nafas nya, kemudian berjalan menuju ruang keluarga

"Kenapa bun?" Tanya Bumi, jujur saja ia ingin cepat-cepat naik ke kamar nya dan ingin mandi, badan nya terasa lengket karena habis latihan basket bahkan jersey basket nya belum ia ganti

"Duduk dulu sayang" Perintah Zaskia yang di angguki oleh Bumi

"Apa kabar cucu kakek?" Tanya kakek Dhanajaya dengan senyuman yang menghiasi wajah nya yang tua

Bumi tersenyum tipis. "Alhamdulillah baik kek"

"Bagus kalau gitu, apa cucu kakek yang ganteng ini sudah punya pacar?" Tanya kakek Dhanajaya lagi

"Mau nya sih gitu kek, tapi sayang cewe yang Kak Bumi suka udah punya pacar" Sahut Senja, Bumi menatap sinis ke arah adik sepupu nya itu yang dibalas dengan senyuman jahil dari Senja

"Duh, berarti cucu eyang kurang ganteng dong." Dewi mengelus lengan cucu nya itu dengan kasih sayang

"Bukan kurang ganteng mah, tapi kalah saing" Ledek Riyan

Bumi mendengus kesal mendengar ledekan ayah nya itu, membuat yang berada di ruang tamu tertawa melihat muka Bumi yang terasa lucu bagi mereka

"Jangan stuck sama satu orang aja, Bum, cewe luaran sana banyak loh yang mau sama kamu" Sahut Andreas satu-satu nya adik ayah nya yang belum nikah sedangkan saudara yang lain nya sudah menikah

"Om aja belum nikah, padahal udah tua" Ucap Bumi enteng

"Wah, anak lo kak mulut nya pedes banget" Adu Andreas kepada ayah nya

"Dengar ya, banyak kok yang mau sama om. Tapi om tolak karena nggak cocok" Lanjut Andreas membela dirinya

"I don't care" Ucap Bumi acuh

"Udah jangan debat lagi" Lerai Dewi

"Jadi gini, Bum, besok kita mau ke puncak dan kamu harus ikut karena ini acara keluarga besar kita, ayah kamu udah izin sama kepala sekolah kamu" Ucap Dewi menjelaskan

Bumi mengangguk. "iya aku ngikut aja, kalau gitu aku naik ke atas dulu ya mau mandi, gerah soal nya"

Bumi menaiki anak tangga menuju lantai dua, ia membuka pintu kamar nya yang berwarna coklat. Bumi melempar tas nya asal kemudian menjatuhkan tubuh nya di atas kasur badan nya terasa sangat lelah sekarang

Bumi bangkit dari rebahan nya, ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan nya. Selang beberapa menit Bumi keluar dari kamar mandi dengan celana selutut dan kaos oblong nya, ia menggosokkan rambut nya yang masih basah dengan handuk

Bumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang