BUMI 31

802 33 0
                                    

Happy reading!

•••

"Awhh, bunda niat ngobatin luka aku nggak sih" Ucap Bumi kesal karena sang Bunda selalu menekan luka nya dengan sangat keras

"Kenapasih Bumi, kamu tuh setiap pulang malam, mukanya selalu bonyok kayak gini" Omel sang Bunda dengan terus membersihkan luka anak nya itu

"Jewer aja yang, anak kamu bandel sih" Sedari tadi Riyan hanya menjadi kompor meleduk antara istri dan anak nya itu

Bumi menatap datar ke arah Riyan, ayah nya ini sangat cocok buat jadi provokator bahkan ia sampai bingung bagaimana bisa Bunda nya ini mau menikah sama ayah nya

"Kamu diam deh, mau tidur di luar kamu?" Ancam Zaskia

Seketika wajah Riyan menjadi masam
"Iya ini diam nih"

"Mampus" Ejek Bumi kepada ayah nya itu

"Nggak mau cerita? Kenapa kamu pulang dengan muka bonyok gini?" Tanya Zaskia seraya mengelus rambut coklat anak semata wayang nya itu

"Tadi Bumi berantem karena geng itu udah ngeroyok Roni, Bun sampai Roni masuk rumah sakit di tambah lagi tangan nya Roni patah." Setelah menjelaskan kronologi nya Bumi menyandarkan kepala nya di bahu Zaskia

"Innalilahi, terus keadaan Roni gimana?"

"Alhamdulillah udah baik kok bun, katanya besok udah pulang" Ucap Bumi

"Nanti suruh Roni pulang kesini aja dulu, biar mbak lala bisa ngurusin anak nya juga" Ucap Riyan yang sedari tadi menyimak saja

"Siap yah"

"Yasudah, kamu cuci badan sana nggak usaha mandi ini udah malam banget dan soal kejadian yang tadi Bunda maafin karena kamu berantem demi sahabat kamu." Zaskia tersenyum tulus ke arah sang anak

"Siap Bundadari, makasih ya." Bumi mencium kedua pipi Bunda nya kemudian melangkah naik ke kamar nya

Bumi merebahkan dirinya di kasur, cowok dengan manik abu-abu itu mengambil ponsel nya di saku celana kemudian membuka room chat nya dengan Kanaya, semua pesan yang dikirimkan Bumi selalu di read

Bumi dhnjy:

Assalamualaikum, selamat malam cantik

Besok gue jemput lo ya, dan gue nggak nerima penolakan.

Lama memandang pesan yang baru ia kirimkan untuk perempuan di seberang sana tiba-tiba Bumi tersenyum saat pesan nya sudah di baca, ia kemudian mematikan ponsel nya, cowok itu bangkit dari posisi nya kemudian berjalan ke kamar mandi

****

Bumi berdiri di depan pintu rumah Kanaya, cowok itu tersenyum ia berharap semoga Kanaya mau berangkat ke sekolah dengan diri nya. Kalau cewe itu tidak mau dia akan memaksa nya

Bumi mengetok pintu rumah Kanaya "assalamualaikum, Kanaya"

Ia menghentikan ketokan di pintu nya saat pintu itu sudah di buka, Bumi menatap seorang pria paruh baya yang tadi membukakan pintu untuk nya bisa ia tebak kalau pria di depan nya ini adalah ayah dari Kanaya.

"Wa'alaikumussalam cari siapa?" Pria paruh baya itu memandang Bumi dengan tatapan yang tajam

Bumi tersenyum hangat mencoba untuk menyembunyikan rasa gugup nya. "kenalin om saya Bumi teman nya Kanaya"

"Oh kamu teman nya anak saya, ayo masuk dulu." Bumi mengikuti langkah ayah nya Kanaya

"Ada siapa sayang?" Tanya Lovita yang baru saja keluar dari dapur

"Ini ada teman nya Kanaya"

"Eh Bumi, ayo langsung aja kita ke ruang makan pasti kamu belum sarapan" Ajak Lovita seraya menarik lengan Bumi

"Iya tante"

"Kanaya nya bentar lagi turun kok"

Sedangkan di kamar Kanaya, cewe itu baru saja memasukan buku-buku pelajaran nya di dalam tas, setelah itu ia mengecek ponsel nya sebentar hanya untuk melihat room chat nya dengan Tama entah kenapa akhir-akhir ini cowok itu sangat jarang mengabari nya, ia menghela nafas kasar kemudian memasukan ponsel nya di saku almamater

Merasa sudah siap cewe itu menggendong ransel nya di punggung kemudian ia keluar dari kamar dan mulai menuruni anak tangga satu persatu saat berada di anak tangga terakhir Kanaya memberhentikan langkah nya, mata cewe itu terpaku kepada Bumi  yang sedang duduk di meja makan bersama Lovita dan Agam

Lovita yang menyadari keberadaan anak nya pun memanggil nya untuk ikut bergabung. "Kanaya sini sayang, sarapan dulu" Panggil Lovita seraya menepuk kursi yang kosong di samping nya

"Iya Bun." Kanaya berjalan ke arah meja makan kemudian duduk di samping Lovita, Kanaya mendelik saat melihat Bumi memberikan senyuman kepada nya

Kanaya mengambil nasi dan lauk di piring nya "Hari ini aku di antar sama ayah kan?" Tanya Kanaya di sela-sela kunyahan nya ia mencoba untuk tidak menganggap kehadiran Bumi disini

Agam meminum secangkir kopi nya "kamu di antar sama Bumi, kan kalian udah janjian." Bumi mengangguki omongan ayah Kanaya

Sial! Seharus nya ia berangkat pagi-pagi sekali agar dirinya tidak berangkat ke sekolah bersama Bumi, bahkan ia lupa dengan pesan yang  dikirim Bumi semalam, Kanaya mendengus kesal ia memakan sarapan nya dengan memandang Bumi dengan kesal

"Dia ini Bumi, yah, pemuda yang nolongin Bunda dari pencopet beberapa minggu yang lalu" Ucap Lovita

Agam mengangguk mengerti "Makasih kamu sudah menolong istri saya"

"Nggak masalah kok om, bukan nya dalam islam kita di anjurkan untuk saling menolong." Bumi meminum air putih nya di gelas

"MasyaAllah" Gumam Lovita ia merasa kagum dengan pemuda yang sedang berada di depan nya ini

"Apa kamu ketua geng motor?" Tanya Agam dengan alis yang terangkat

Bumi mengangguk dengan mantap ia tidak mau menyembunyikan jati dirinya sendiri "Iya om, saya ketua geng motor"

"Saya heran sama zaman sekarang, banyak sekali anak geng motor yang selalu membuat kerusuhan di jalan padahal dulu geng motor tidak ada yang membuat kerusuhan mereka hidup saling berdampingan"

Kanaya tersenyum sinis pasti sebentar lagi ayah nya akan melarang Bumi untuk mendekati nya

"Saya minta maaf om bukan nya saya mau membela diri saya atau geng motor saya, geng kami terbentuk sejak lima tahun lalu geng ini di bentuk atas kecintaan kami terhadap otomotif dan soal anak geng motor yang selalu membuat kerusuhan itu memang benar, tapi saya yakin pasti om pernah mendengar istilah tidak akan ada api kalau tidak ada asap" Ucap Bumi dengan senyuman nya

"Nama geng motor kamu apa?"

"LEGION om"

"Ah, saya tau geng itu, LEGION mendapatkan citra yang baik di mata masyarakat" Puji Agam

"Makasih om." Bumi menundukkan kepala nya sopan

Double sial bagi Kanaya, ia pikir ayah nya akan langsung mengusir Bumi setelah mengetahui kalau Bumi anak geng motor, ia mengunyah makanan nya dengan kesal bahkan dirinya terasa tidak di anggap akibat kehadiran cowok menyebalkan itu di rumah nya

"Kak Bumi sialan" Umpat Kanaya dalam hati nya

•••

Bagaimana dengan hari ini?

See you the next part

Bumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang