Happy reading!
•••
"Kak Bumi!"
Bumi yang baru saja ingin naik ke atas motor nya, ia urungkan karena mendengar suara teriakan seorang perempuan memanggil nama nya, ia menoleh kesamping dan melihat siapa yang memanggil nya
"Ada apa?" Tanya Bumi, ia menyandarkan tubuh nya di body motor nya
"Lo keterlaluan tau nggak, udah pukuli Tama sampai dia bonyok kayak gitu"
"Pacar lo yang mulai duluan"
"Tapi tetap aja lo salah kak" Sentak Kanaya
"Terus gue harus gimana, Nay? Apa gue harus diam aja saat Tama mukulin gue dan biarin muka gue bonyok?!" Seru Bumi tidak terima
"Gue tau kok lo nggak bakal suka sama gue tapi, Nay, kasih gue kesempatan" Lanjut Bumi lagi dengan memegang kedua bahu Kanaya
"Kesempatan apa yang lo maksud kak? Apa gue harus tinggalin orang yang gue sayang cuman buat lo yang nggak gue suka sama sekali." Kanaya melepaskan tangan Bumi dari bahu nya
"Tama lebih berharga buat gue, sedangkan lo? Lo cuman pendatang baru di hidup gue." Kanaya menarik nafas nya dalam-dalam "menjauh dari hidup gue"
Bumi menangkup kedua pipi Kanaya kemudian menempelkan dahi nya di dahi Kanaya. Kanaya menelan ludah nya gugup, ia takut Bumi akan berbuat macam-macam apalagi mereka masih berada di area sekolah
"Nggak akan, Nay, karena gue akan terus perjuangin lo dan sampai akhir nya lo jadi milik gue" Ucap Bumi pelan dengan kedua mata nya yang terpejam
****
"Kali ini apalagi, Bumi?" Tanya Riyan, saat ini Bumi sedang berada di kantor ayah nya, tidak ada apa-apa ia cuman mau mampir doang
"Apanya yah?" Bumi bertanya balik, dengan santai nya ia merebahkan tubuh nya di sofa yang berada di ruang kerja ayah nya itu
Riyan menghela nafas nya kasar, ia menutup laptop nya. "Ayah dapat telfon dari sekolah, kamu bolos di jam pertama dan berantem sama anak pertukaran pelajar"
"Oh, soal berantem itu dia yang mulai duluan yah, masa aku harus diam aja pas dia mukulin aku" Ucap Bumi enteng
"Bum, sampai kapan kamu mau berantem terus kayak gini? kamu udah gede bentar lagi kamu udah mau kuliah dan nerusin perusahaan ayah" Ucap Riyan
"Itu masih lama yah, Bumi, mau nikmatin masa SMA dulu, nanti ada waktu nya kok aku fokus sama pendidikan aku." Bumi bangkit dari rebahan nya
"Selama ini aku juga nggak pernah kecewain ayah, nilai aku selalu bagus yah" Lanjut Bumi lagi
"Ayah nggak pernah tuntut kamu soal nilai bagus, tapi yang ayah mau ubah kebiasaan kamu yang suka berantem itu ayah juga nggak masalah soal kamu yang suka balapan, ayah cuman nggak mau kamu buat bunda khawatir karena muka kamu yang selalu lebam itu" Jelas Riyan dengan tegas
Bumi mengangguk mengerti, ia juga menjadi merasa kasihan terhadap bunda nya yang selalu khawatir saat melihat badan nya luka-luka
"Maaf yah, lain kali aku nggak gitu lagi" Ucap Bumi dengan penuh penyesalan
"Kamu harus ingat laki-laki yang dipegang itu omongan nya bukan janji nya, jadi ayah mau kamu buktiin omongan kamu." Bumi mengangguk mengerti
"By the way, bang Aron mana yah?" Tanya Bumi, pasal nya sejak sampai di kantor ayah nya ini ia tidak melihat batang hidung sepupu nya itu
Aron Putra Argadana, dari nama belakang nya kalian bisa tebak kalau cowok ini merupakan kakak kandung dari Senja, memiliki kulit sawo matang dan lesung pipit di pipi bagian kanan nya, soal mengapa dirinya bekerja disini itu atas kemauan nya sendiri ia tidak mau bekerja di kantor keluarga ayah nya. Dia bosan bertemu dengan orang yang itu-itu saja setiap hari
"Nggak tau, lagi ke kampus nya kali." Selain bekerja Aron juga mengambil S2 nya di salah satu universitas terbaik di jakarta
"Yaudah, kalau gitu aku mau keliling kantor dulu, mau cosplay jadi CEO muda." Bumi melangkah keluar dari ruangan ayah nya
"Tengil banget anak gue." Riyan menggelengkan kepala nya melihat kelakuan anak semata wayang nya itu
****
"Kapan kamu putus sama pacar kamu itu?" Tanya seorang perempuan yang sedang bergelayut manja di lengan cowok nya
"Secepat nya, kamu tunggu aja." Tangan cowok itu mengelus rambut pacar nya dengan sayang
"Aku pasti tunggu kok"
"Good Girl" Ia mendekatkan wajah nya dengan pacar nya, kemudian mencium bibir cewe di samping nya itu
••••
Maaf saya jarang up, karena saya sibuk dengan salah satu projek yang saya sedang kerjakan dalam jangka waktu yang lama, karena saya juga sibuk mengurus pendidikan saya.
saya juga mau mengucapkan terimakasih atas 1k nya, semoga kalian tidak bosan dengan cerita ini. Dan selama ini saya tidak pernah menentukan target pembaca di cerita saya, sekali lagi terimakasih sudah mau membaca cerita ini
Ikuti terus perjalanan 'Bumi'
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi
Teen Fiction[[ 𝗰𝗼𝘃𝗲𝗿 𝗯𝘆 𝗽𝗶𝗻𝘁𝗲𝗿𝗲𝘀𝘁 ]] Dia Bumi, Bumi Lantang Dhanajaya. Siapa yang tidak mengenal dirinya? Berasal dari keluarga yang terpandang, ketua geng motor, sekaligus Ketua OSIS di sekolah nya, dan soal wajah kalian semua tidak perlu mera...