BUMI 49

705 23 0
                                    

Happy reading!

•••

Setelah pulang sekolah, Bumi mengajak Tamara ke danau, ia hanya ingin menikmati waktu berdua nya bersama Tamara

"Tumben lo ajak gue ke danau" Ucap Tamara seraya duduk di kursi panjang yang menghadap langsung ke danau

"Ini tempat kesukaan gue dan lo perempuan pertama yang gue ajak kesini." Bumi tersenyum tipis

"Masa sih?" Tanya Tamara seraya memajukan wajah nya, bahkan jarak wajah mereka berdua sangat dekat

"Nggak mungkin 'kan gue bohong sama sahabat gue sendiri." Bumi mendorong kening, Tamara, agar dia menjauh dari wajah nya, jantung nya sangat tidak aman saat melihat wajah perempuan itu dari jarak yang sangat dekat

"Gue denger dari anak-anak, lo lagi dekat sama kapten futsal"

"Nggak kok, tapi iya sih, akhir-akhir ini, Sakti, lebih sering deketin gue" Ucap Tamara mata nya lurus ke depan menatap danau

"Mungkin dia suka sama lo"

"Nggak mungkin lah, Bum"

"Lo nggak suka 'kan, sama, Sakti?" Tanya Bumi ragu

"Kalau gue suka sama dia, urusan nya sama lo apa?" Tamara bertanya balik dengan raut wajah yang bingung

Bumi merangkul pundak Tamara. "Gue cuman nggak mau kalau, lo jatuh cinta sama orang yang salah, Ra"

"Dan gue juga nggak bisa lihat lo sama cowok lain" Batin nya

Bumi bangkit dari duduk nya kemudian berjalan meninggalkan Tamara yang sibuk berfoto ria, dia berjalan menuju penjual ice cream dan membeli dua cup ice cream

Bumi kembali duduk dan menyodorkan satu cup ice cream. "Buat lo, yang rasa coklat"

"Makasih, lo emang yang terbaik selalu tau apa yang gue suka" Ucap Tamara seraya tersenyum manis

Mereka berdua menikmati ice cream nya. Tamara memakan ice cream nya seraya menatap orang-orang yang berlaku lalang, sedangkan Bumi cowok itu, sibuk dengan ponsel nya

"Pulang yuk, bentar lagi mau hujan." Bumi memasukkan ponsel nya kedalam saku celana dan berdiri dari duduk nya di ikuti oleh Tamara

"Tunggu dulu, Ra" Kata Bumi sambil melepaskan jaket nya

"Kenapa?"

Bumi memakaikan jaket nya di punggung Tamara. "Cuaca nya lagi dingin, jadi mending lo pake jaket gue"

"Terus, lo pakai apa? Nanti lo kedinginan lagi"

"Gapapa lo aja yang pakai, nanti lo sakit lagi." Bumi membenarkan jaket nya di badan Tamara, walaupun jaket milik nya kebesaran di badan Tamara yang kecil

***

Bumi duduk di sofa yang berada di kamar nya, seraya memetik sinar gitar, hingga terdengar suara nada dari gitar yang berada di pelukan Bumi, cowok itu bergumam kecil

Dia tersenyum saat ia mengingat kebersamaan nya dengan Tamara, ia benar-benar sudah jatuh dalam pesona yang dimiliki sahabat nya sendiri. Tapi, bagaimana dengan Tamara? Apakah dirinya juga merasakan hal yang sama dengan apa yang Bumi rasakan saat ini?

Bumi mengacak rambut nya kasar. "Gue harus gimana?"

"Apa gue ngomong jujur aja sama Tamara, kalau sebenar nya orang yang gue suka itu dia?"

"Nggak-nggak." Bumi menggelengkan kepala nya. "Itu ide yang buruk"

"Arghh, terus gue harus gimana dong" Ujar Bumi frustasi

Bumi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang