Berkat uang dan tampangnya, Kalya berhasil menerobos masuk unit apartment milik Naraka.
Kaus kaki yang bercecer dilantai tidak jadi masalah besar baginya. Meskipun berani bertaruh harganya tentu saja mahal tapi tetap saja bau.
"Serius lo dobrak pintu kamar gw?"
Pertanyaan retorik yang maha tidak penting keluar.
Pintunya memang sudah terbuka, perlu banget dijawab?
"Lo yang serius. Sidna dimana?"
Sepanjang hidup Arka, baru kali ini dia melihat wajah pias Kalya.
Keajaiban? Bukan. Ini genting. Maha darurat.
"Emang kemana?"
"Lo kan pacarnya, masak enggak tau?" Kalya panik.
Ini Senin dan Sidna tidak juga berangkat kerja. Mana pernah ibu Sidna yang punya nama tengah disiplin itu mangkir kerja.
Dari HRD dia dengar Sidna sakit.
Sudah datang ke rumahnya, kosong.
Telfon mbok Jah, malah tidak tau menau.Cuman disuruh libur aja dulu, ibu sedang di luar kota. Begitu alasan dia.
"Sebenernya ada apa?"
"Sidna sama Annabella—"
"Ini Annabella yang mandul itu bukan?"
Arka menyela"Iya Ar, gw bingung. Gw—"
"Ya sudah. Biarin aja."
"Ar, masalahnya gw juga salah."
"Lo enggak salah. Itukan emang Sidna aja yang rempong."
"No!!! Denger dulu deh... Gw pernah kelepasan ngomong kalo Ren itu anak haram. Tapi sumpah deh... Bukan gitu..."
Arka mematung sejenak, meraup wajahnya sebentar, sebelum akhirnya mengembuskan napas panjang.
"Kenapa lo begitu? Rendra kan anak lo juga. Gw kalo jadi Sidna, lo gw penjarain sih,"
"Sorry, idont mean it. But, semua complicate lah... Lo tau kan gw sama Adri susah punya anak. Adri itu... Hhh... Bagi gw Adri itu susah move on. Dia liat Sidna terus. Sidna kayak punya segalanya lah. Bisa punya anak. Karir bagus. Tipe cewek yang enggak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun—"
Kalya memutus kalimatnya seakan ragu mengucapkan hal selanjutnya.
"Meskipun apa?"
"Ya meskipun begitu."
"Begitu apa Kal?"
"Meskipun miskin dan hamil diluar nikah."
Arka menggelengkan kepalanya.
"Parah lo Kal."
Kalya diam, dia benar benar tidak tau harus apa.
"Gw—"
"Emang lo suci? Emang kalo lo mahasiswa bokek yang ngekostnya masih nunggak, lo bisa survive kayak Sidna? Emang lo gak pernah one night stand sama orang di Bar? Katanya sahabat? Gimana sih!"
"Ar, kok lo marah?"
"Lo aja tega masih temenan sama Annabella. Jelas-jelas Ferdi adalah orang yang di hindari Sidna! Gw masih suka enggak ngerti pola pikir lo."
"Wait! Lo tau Ferdi?"
"Jangan bilang lo gak tau siapa anak brengsek yang bikin Sidna sakit sampai kayak gini."
"Ar, gw—"
"Catet! Kalo aja 8th yang lalu Sidna Minara, si polos super baik hati enggak jemput lo di klub, dia enggak akan begini. Dia enggak akan kenal tuh yang namanya keparat Yudha Ferdiansyah.
Mantan GM di perusahaan bokap lo."~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDE TO SIDE
RomanceAku, Sidna Minara. Bukan Janda, karena aku tidak pernah menikah. Bukan Nona, karena aku sudah punya anak. Semua baik-baik saja, kalau hari itu, anakku, tidak bertemu dengam boneka kutukan bernama Annabella!