BAB 50 : Topeng

61.6K 7.3K 1.4K
                                    

Hello! Makasih buat antusiasnya, sampe part kemarin tembus 700+ comment :') sekarang update lagi ini. Jangan lupa tinggalkan jejak yang banyak yaaaa. Happy reading ❤

***

❝Mereka yang terlihat damai dengan situasi, terkadang ahli dalam bidang eksekusi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka yang terlihat damai dengan situasi, terkadang ahli dalam bidang eksekusi.❞ —Hei, Bodyguard!

***

Author Pov

Hembusan napas lelah terurai halus saat kedua matanya terbuka secara sayu. Pertama kali yang ia lihat adalah presensi seorang lelaki yang tengah memperhatikannya dengan jarak tak jauh. Gadis itu mendesis lemah, ntah sudah berapa kali dirinya tak sadarkan diri upaya menahan nyeri yang mendera tubuhnya. Wajah cantiknya bahkan semakin pucat pasi saja.

"Sudah bangun, Anna?" tanyanya seperti sapaan riang yang memuakan.

Gadis bernama Anna itu memalingkan wajahnya, ia masih susah payah mengatur posisi duduknya yang terlihat menyedihkan. Terkurung dalam suatu ruangan selama kurang dari dia bulan ini memang menyiksa. Derap langkah kaki lelaki itu mendekat, hal yang membuat Anna beringsut menjauh. Ia ketakutan.

"Ish, jangan banyak gerak, Anna. Jaitan di luka tusuknya bisa aja lepas lagi. Pasti rasanya sakit banget, kan?"

"Setan!" Anna mengumpat dengan bahasa isyarat-nya. Gadis dengan tataan rambut berantakan juga lusuh itu menatap nyalang pada orang itu. "Aku nggak nyangka orang dengan wajah baik punya kelakuan biadab kayak gini! Kamu itu kriminal!"

Kriminal?

Tak ada bosan-bosannya Anna menyebutnya seperti itu dari kemarin. Dirinya sendiri saja sudah muak dengan sebutan itu dari dulu.

Namun ia tak bisa memungkiri, jika satu kata itu memang sudah menjadi jati dirinya sejak lama. Saat tangannya sering ternoda oleh kotoran darah, saat tangannya sering membuat banyak orang merenggang nyawa, dan saat dirinya menjadi pelaku kekerasan.

"Mereka yang percaya kamu pasti nyesel! Karena orang yang dianggap paling baik ini, itu orang paling nggak punya hati!" Anna nampak bergetar, mata hingga tekuknya terasa memanas. "Pembunuh sialan! Setengah psikopat!"

"Ya, ya, ya...." Lelaki itu mengangguk ringan. "Dari dulu emang udah dikenal sebagai pembunuh, penjahat, sakit jiwa, pembawa sial ... dan apalagi? Banyak. Jadi udah nggak peduli."

Dia mempunyai pesona tak terbantah, namun juga sangat mengerikan.

Dia yang paling pintar bersandiwara menjadi orang paling baik.

Dia yang cerdik dalam kata-katanya ketika memanipulasi kebenaran.

Anna mengepalkan tangan putihnya. Segala emosi membuncah saat melihat tampang rasa bersalah yang terpasang di wajahnya. Gadis itu sekuat tenaga menggerakan tangannya yang terikat rantai, hanya karena mengetahui seluruh rahasia manusia jahat itu membuat dirinya menjadi tahanan.

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang