BAB 73 : Monster

60.6K 7.2K 969
                                    

Spoiler dikit, part ini kebanyakan pakai narasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spoiler dikit, part ini kebanyakan pakai narasi. Biar jelas dan nggak ribet :D

***

Author Pov

Antisocial personality disorder atau gangguan kepribadian antisosial adalah salah satu jenis gangguan kejiwaan berkategori berat. Kata anti-sosial di sini bukan berarti seseorang yang pendiam, menyendiri atau bahkan menjauh dari banyak orang seperti kalangan introvert. Ini berbeda.

Para pengidap penyakit mental ini, biasanya ditandai dengan tindakan yang melanggar banyak aturan dan mengarah pada perbuatan yang berpotensi membahayakan dirinya sendiri atau nyawa orang lain. Mereka tidak bisa menilai baik-buruknya suatu hal, cenderung bersikap semaunya, melakukan tindak kriminal dan juga kekerasan. Mereka buta tata krama.

Hidup dalam pembantaian keluarga dan tumbuh dari berbagai kejadian traumatis sejak kecil membuat Arsyil divonis mengidap gangguan mental tersebut. Andai ada satu saja orang yang mau mengulurkan tangannya untuk sembuh, siapapun itu, mungkin dia masih bisa sedikit terselamatkan.

Namun, Arsyil yang diperlakukan tak jauh seperti peliharaan sejak dulu, jelas tak pernah diperdulikan. Itu membuat sakit psikis yang dideritanya tak pernah sekalipun terobati dan dibiarkan memburuk. Hujaman siksaan verbal dan non verbal yang Arsyil terima setiap waktu semakin parah, juga kecaman dan hujatan kotor yang semakin memperkeruh otak dan akal sehatnya selama puluhan tahun.

"Kamu pembunuh, anak tolol! Pembunuh! Istri saya meninggal gara-gara melahirkan kamu!"

"Valerian memangnya sudi menerima anak sakit jiwa kayak kamu?!"

"Tumbuh sebagai monster ... karena orang gila kayak kamu, Ar. Nggak pantes jadi manusia baik!"

Arsyil pernah ditenggelamkan ke dalam sumur ketika berusia 7 tahun oleh ayahnya sendiri, dan bisa mati jika saja salah satu pelayan tidak menolongnya hari itu. Berkali-kali dicekoki pembersih lantai upaya membuatnya sekarat. Bahkan sampai dilecehkan oleh Bodyguard Kakeknya sendiri saat Arsyil berusia 14 tahun.

Dan Valerian seolah tutup mata.

Jika boleh dibandingkan, Rayyan sebetulnya sedikit lebih beruntung daripada Arsyil. Meskipun anak itu dirusak oleh sosok Ayah dan dihina banyak orang, namun setidaknya Rayyan memiliki beberapa pegangan. Ada Sang Ibu pelipur lara seperti Anita, saudara bersolidaritas tinggi seperti Kaivan, dan cinta dari pujaan hatinya.

Arsyil sama sekali tidak.

Berbeda dengan Rayyan.

Arsyil benar-benar sendirian dari kecil. Jatuh, berdiri, tersungkur dan tertatih-tatih, ia telan seorang diri. Geo yang terlalu sulit menerima Arsyil karena anak perusak rumah tangga orang tuanya, masih enggan sekadar membantunya sebagai seorang kakak.

Sama seperti Devan pada Anna. Geo dulu juga butuh waktu untuk menerima.

Para penderita Antisocial personality disorder (APD) biasanya tidak akan sadar dirinya sedang sakit, mereka akan menjalani hidup sesuai dengan aturannya sendiri, Arsyil juga begitu. Sampai waktu terus berputar, dan mengantarkan lelaki itu pada titik paling mengerikan dalam hidupnya.

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang