BAB 23 : Puzzles

75.1K 8.3K 1.1K
                                    

Holla! Makasih buat kemarin targetnya kenceng. Ehehe. Aku update, ya! Jam 1 malam woy lah! 😭

***

❝Umur itu angka, dewasa itu tentang sikap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Umur itu angka, dewasa itu tentang sikap. Semua orang pasti tua, tapi sikap belum tentu semua orang bisa.❞ —Hei, Bodyguard!

***

Author Pov

"Denger ini." Rayyan berujar serius. "Jangan cari tau apapun tentang gue, atau nanti lo bakal nyesel."

Plak!

Alih-alih memberikan respons yang sama seriusnya dengan topik percakapan, Keyla malah melayangkan tabokan ringan di sebelah pipi Rayyan. Tidak keras. Gadis itu spontan menampakan ekspresi nyeleneh. Bibir atasnya berdecih pelan. "Sok misterius kau ya bangsul!"

"Harus banget acara nampar?" tanya Rayyan tak percaya.

"Kenapa? Sakit? Mau dua kali balikan lagi?"

"Nggak kerasa," kata Rayyan sekenanya. Lelaki itu membereskan kembali P3K ke atas nakas seperti semula. Saat hendak menyiapkan sepatu Keyla, Rayyan menoleh dan mendapati gadis itu tengah tersenyum menatapnya.

"Kenapa?"

"Lo ganteng," kata Keyla blak-blakkan. "Dulu ganteng, sekarang lebih ganteng. Kek mirip Cha Eun Woo dikit."

Rayyan mengernyit heran. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. "Key, lo ... Kesurupan jin iprit?"

Keyla berdecak jengkel, dipuji bukannya berterimakasih malah mengatainya kesurupan. Padahal ia mengatakan hal itu tulus sebenarnya. Rayyan memang lelaki tidak tahu diri. Selalu merepotkan dan tak punya malu. Sangat jauh dengan kepribadian Keyla yang tenang, bersahaja serta anggun. Gadis itu merasa harus banyak-banyak menyadarkan Rayyan.

"Apa lo?!" tanya Keyla ketika Rayyan tak jadi beranjak dari tempatnya.

"Gue mau ngomong serius sama lo."

"S-serius?" Keyla mengibaskan tangannya ke belakang. "Serius gimana?"

Rayyan mengulang ucapannya. "Ya gue mau ngomong serius."

"Y-ya tinggal ngomong lah!" kata Keyla mempersilahkan. Tegak tubuhnya masih sama lurus, padahal gadis itu sudah merasa jantungnya menggelinding sampai padang masyar. Kejauhan sih ya, tapi gimana lagi.

Keyla terperangah.

"Wait! Wait! Jangan bilang Rayyan mau ngajak gue balikan?! Kenapa ngedadak, sih?! Gue kan belum siap-siap"—Keyla tercenung ketika lelaki itu mendekatkan wajahnya secara perlahan—"APA GUE BAKAL DICIUM?! ASTAGA! GUE—"

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang