BAB 37 : Transisi

66.4K 8.4K 1K
                                    

Holla gaes! Sebelum baca, bayar parkir dulu. Vote maksudnya hhee. (´∀')

Eh, ini yang sekolah masih daring atau udah tatap muka?

***

❝Ada dua hal penyebab seseorang berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada dua hal penyebab seseorang berubah. Pikiran yang terbuka atau hati yang terluka.❞ —Hei, Bodyguard!

***

Author Pov

"Dia bilang gue harus celaka. Dia mau bunuh gue, ya?"

"Nggak bisa liat mukanya. Dia pakek topeng."

Beberapa perkataan Keyla kemarin malam kembali terngiang di kedua telinganya. Bagaimana wajah gadis itu menunjukan rasa tidak tenang dan kekhawatiran. Keyla mungkin bisa terlihat baik-baik saja, namun tak memungkiri fakta jika nyawanya sedang diambang hidup dan mati.

Rayyan memperhatikan daun pintu bewarna putih rumah Keyla dengan pandangan penuh duga. Sebelah tangannya terjulur, menyentuh bekas retak dan lecet yang begitu kentara di beberapa bagian tertentu. Lelaki itu menebaknya. "Dihantam tongkat besi?"

Sekeras apa pukulannya hingga pintu sekokoh ini saja bisa menjadi cacat?

Keylana is calling....

"Hallo Bod," sapa Keyla ketika panggilan sudah terhubung. "Bod, bod, bod! Lo udah nyampe di rumah gue, kan?"

Rayyan secara tak sadar mengangguk meski Keyla tak mungkin melihatnya. "Iya udah."

"Oh, jadi itu laptop gue disimpen di kamar. Kan lo mau minjem, bawa aja di meja belajar. Kalau misalnya mau sekalian nyuciin piring kotor di dapur gue juga nggak pa-pa kok. Hehe."

"Makin ke sini semakin nggak tau diri ya anda," kata Rayyan membuat Keyla tertawa. Lelaki itu tengah membuka pintu setelah memasukan kunci rumah.

"Mana ada! Gue ini orang paling sadar diri di dunia!" kata Keyla tak terima.

"Bah, matamu soek!" balas Rayyan malah mencibir, namun tak urung lelaki itu tersenyum kecil. Hanya sedikit, dan itu tidak jelas sama sekali.

Keyla hanya terkekeh. "Yaudah deh, nanti sore jangan lupa jemput gue di rumah Franda, ya. Bawa donat!!!"

"Iyaa bawel."

"Baik lah, Rachel akan menunggu kedatangan Farell kemari! Bubayyy Mas Mantan!"

"Nanti gue ke sana." Rayyan mematikan layar ponsel ketika panggilan sudah terputus. Kaki lelaki itu melenggang menaiki anak tangga lalu menuju kamar Keyla. Jujur saja, meminjam laptop hanya alibi Rayyan semata. Datangnya lelaki itu ke sini karena punya maksud lain.

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang