BAB 13 : Rapuh

97.7K 10.1K 815
                                    

“Jatuh hati tidak bisa memilih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jatuh hati tidak bisa memilih. Tuhan memilihkan, kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus.” — Hei, Bodyguard!

****

Author Pov

Dhani mendapati Keyla yang sedang tertidur di belakang kelas dengan posisi nemplok di dinding. Gadis itu nampak pulas, tak mempersalahkan seragam putihnya yang bisa saja kotor, karena Keyla tidur tanpa modal alas apapun.

Sebentar lagi bel masuk, dan gadis itu tak peduli. Ia tetap melaksanakan kesantuyan dimanapun dan kapanpun. Orang Indonesia asli nih.

Dhani mendekat, ia memperhatikan tak habis pikir. Tangannya terangkat sedikit ragu, lalu menepuk lengan Keyla upaya membangunkan. "Keyla?"

Keyla tak merespon.

"Keyla? Bangun hey, bentar lagi masuk bel!" Dhani lagi-lagi mengguncang lengan gadis itu, namun sama sekali tak ada perubahaan.

Bagaimana bisa Keyla tertidur nyenyak di atas ubin dingin dan keras seperti ini. Dhani semakin yakin jika Keyla bukan manusia normal.

"Lo tidur apa simulasi mati suri? Gue tau pelajaran Agama ada praktek sholatin jenazah. Tapi itu minggu depan Key, bukan sekarang. Lo bisa bangun. Jangan terlalu totalitas kalau mau meranin peran," kata Dhani lagi.

Dhani merundungkan punggungnya sedikit, kemudian memanggil kencang tepat di telinga kiri gadis itu. "Keylana Leandra!"

Dugh! Dhani kejengkang ke belakang saat keningnya disundul Keyla dari arah bawah. Gadis itu sama kaget, teriakan Dhani membuatnya terpelonjak bangun sekali jadi tanpa sadar jika kepala mereka saling berbenturan seperti tadi. Keyla mengerjapkan matanya pusing.

"Kenapa lo nyundul kepala gue, Dhan?" tanya Keyla. Ekspresinya seperti orang linglung karena nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

"Lah, kebalik kali, yang ada gue yang diseruduk."

"AMBOYYYY! Lo habis ngapain gue heh?!" Keyla baru ingat ketika ia membuka mata malah mendapati wajah Dhani yang dekat dengan wajahnya. Gadis itu memasang raut panik. Dia tak berniat suudzon, tapi pikirannya sudah terlanjur membayangkan yang iya-iya.

"Ya Allah, Dhan. Istigfar, ini di kelas. CCTV di mana-mana. Lo tadi kemasukan setan gabut, ya? Gue maafin, asal lain kali jangan diula–"

"Gue nggak ngapa-ngapain lo!" bantah Dhani tak terima dituduh seperti itu. "Lagian lo tadi tidur, gue niat ngebangunin aja."

"Tidur? Kapan gue tidur? Gue lagi ngapalin rumus, ya! Pitnah mulu," ujar Keyla lalu meraih bukunya yang tergeletak di atas lantai. Ia memang sedang menghafal tadi, Keyla pikir dengan cara goleran akan membuat otaknya berfungsi, namun dirinya malah kebablasan.

Menghiraukan ucapan Keyla adalah hal paling tepat, Dhani malah penasaran dengan pelajaran apa yang Keyla hafalkan. Jarang-jarang sekali dirinya melihat gadis itu sudi memegang buku selain di waktu belajar. Dhani ikut bersila tepat di depan Keyla.

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang