BAB 11 : Anak kita

106K 11.6K 1.6K
                                    

Asalamualaikum, readers HB pada nggak kabur kan? Dipi balik:')

Waiyooo! Kayak biasa, aku bawa trailer rasa spolier. Hehehe. Kurang lebih alur HB kedepannya kek gini lah 🙂

Ditonton ya! Maksa nih 😠

***

Author Pov

“Lo jangan ngeselin ya, Keylot!” Rayyan membalas sekilat mungkin. “Naik ke motor atau gue buang lo di jembatan shiratal mustaqim!”

"Allahuakbar Maha Besar!" Keyla terkejut. Bisa-bisanya Rayyan punya pemikiran untuk membuangnya di sana. Lelaki itu jika kesal ternyata menyeramkan juga, lama-lama jantung Keyla bisa merosot ke kandung kemih kalau seperti ini caranya.

"Bod atuh pelan-pelan ngobrolnya, jangan ngegas. Curiga bukan orang Indonesia asli nih, kita warga negara plus enam dua terkenal dengan kesantuyan," kata Keyla berusaha menenangkan lelaki itu.

Rayyan terbahak mendengarnya. "Lah, nggak ngaca lo? Lo sendiri gimana?"

"Gue?" Keyla menunjuk dirinya sendiri. "Jelas gue cewek penuh kedamaian. Gue nggak pernah buat kerusuhan sedikitpun. Lo tau seberapa pendiemnya gue."

Pendiam sekali, Rayyan mengakui itu. Sampai kepalanya cenat-cenut setiap melangkah masuk ke gerbang rumah Keyla, berharap tidak ada kekacauan yang dilakukan oleh gadis ini. Ternyata selain bar-bar, Keyla adalah tipe perempuan tidak tau diri. Jika lelaki lain di posisi Rayyan, sudah pasti orang itu akan minta dipecat tanpa pesangon dari VL-Guard daripada disuruh menjagai gadis ini.

"Bod gue ma–"

"Apa?"

Keyla nyengir. "Mau martabak."

Rayyan mengangguk, ia meraih helm motornya. "Nanti kita beli."

"Bod, gue juga ma–"

"Apalagi, Ya Allah?"

Keyla lagi-lagi terkejut mendengar respon Rayyan yang masih saja tak santai. "Gue mau ngasih lo satu panci! Ini hasil promo, gue mau berbagi sama lo. Ada sabun sanlet juga. Lo kalau nggak mau yau–"

"Yaudah kardusin!"

"NAH GITU DONG DIJAWAB!"

"YAUDAH LO GAK USAH TERIAK!"

"LO JUGA TERIAK YA BEGE!"

Keyla menyusahkan sekali. Iya, itu memang benar. Dan anehnya Rayyan tak berniat sedikitpun mundur dari tugas. Sekalipun bisa saja merusak kejiwaannya sewaktu-waktu. Rayyan tetap bersedia berada di samping gadis itu, meski taruhannya adalah mental.

Tak banyak bicara, setelah sampai mereka berdua langsung turun di tukang martabak. Keyla menjelma jadi gadis pendiam hari ini, ia hanya menunggu di kursi memainkan kuku jari saat Rayyan memesan. Sepertinya gadis itu sedikit sadar diri sekarang.

"Sendiri?"

Keyla menoleh saat mendapati lelaki asing yang duduk di sampingnya. Ia tidak sendiri, duduk bersama temannya yang lain. Keyla bisa menyimpulkan kalau mereka adalah anggota jamet.

Keyla tak menjawab, ia memasang wajah datar saja.

"Beli martabak?" tanyanya lagi.

"Enggak, lagi ngumpulin amal jariyah." Keyla menyahut sekenanya. "Mau basa-basi Mas? Nanggung banget. Nawarinnya mau emas berapa karat, baru saya tertarik."

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang