BAB 29 : Nothing

71.2K 7.6K 822
                                    

❝Kumaknai kamu sebagai sebuah hilang yang selalu kutunggu pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Kumaknai kamu sebagai sebuah hilang yang selalu kutunggu pulang.❞ —Keylana Leandra

***

Author Pov

Dua hal yang paling mustahil terjadi pada seorang Keylana Leandra selama sejarah peradaban dunia yang fana ini.

Pertama rajin belajar, lalu kedua menjadi kalem bin pendiam. Namun sekarang kedua hal tersebut telah terjadi. Itu membuat nyaris satu kelas terkejut terheran-heran. Mereka takut jika ini adalah salah satu ciri-ciri kiamat sugro otewe kubro yang mulai mendekat.

Pasalnya akhir-akhir ini gadis itu sangat berbeda. Tidak banyak bicara, tidak berulah dan bertingkah, juga lebih sering belajar sendiri tanpa ingin diganggu oleh yang lain. Juga ada satu hal kebiasaan aneh yang bertambah, Keyla jadi sering belajar memasang dasi ketika gabut. Semua dasi sekolah teman sekelasnya ia coba.

"Gue jadi ragu kalau ini keturunan Leandra real." Vero menyipitkan matanya aneh pada sosok gadis di depannya. "Lo bukan Keyla si cacing kepanasan itu, kan?! Ayo ngaku! Ayo! Gue butuh klarifikasi chefattt!"

"Merinding semua bulu gue liat si Keyla nggak ngebacot." Vero berujar kembali. "Keylot aja ngebacot lagi. Yuk bisa yuk!"

"Dia punya masalah hidup apa, sih Fran?"

Keyla tidak menyahut, gadis itu masih fokus memasangkan dasi milik Vero. Sesekali batuk karena Keyla mengikatnya terlalu kencang. Kebetulan jamkos, lelaki itu dipaksa menjadi bahan percobaan seraya menunggu bel pulang.

"Hus!" Franda menepuk bahu
ketua kelasnya itu keras, memberi teguran. "Nggak usah diganggu, anak orang lagi galau."

Mendengar hal itu sontak membuat Vero memasang wajah nyeleneh dibuat-buat. "Ohh, menggalau, neng?" lelaki itu kemudian terkekeh kecil dengan senyuman jumawa. "Anjir! Gue kira anak donatur sekolah nggak bisa galau!"

Keyla mendesis mendengar perkataan Vero barusan. Gadis itu tak suka siapapun yang mengungkit jika dirinya anak seorang donatur di sekolah. Sangat tidak penting. "Sekali lagi lo bahas itu hukumnya haram!"

"Wessss santai," kata Vero mengangkat kedua tangannya seperti meminta perdamaian. "Lagian, pawangnya ngilang kemana, sih? Nggak tau apa majikannya udah sensian kayak kena baby blues."

"Orang petakilan sampe jadi kalem, berarti dunianya sedang tidak baik-baik saja," kata Vero lagi mendramatisir keadaan.

"Bacot Pero!" Keyla menyentak sensi. Gadis itu menaruh buku tugas sejarahnya di atas meja. "Nih kalau lo mau nyontek. Gantinya gue pinjem flashdisk lo buat naro hasil power point. YANG SUCIHH! JANGAN ISINYA NANINU SKIDIPAPAP AWEU-AWEU!"

"Naninu apaan, anjir?" tanya Franda ambigu.

Vero tersentak. Sampai sekarang Keyla masih saja mengungkit perihal tragedi film mulia yang dikoleksi abangnya. Nampaknya gadis itu masih trauma hingga kini. "Ndak lagi lah, bestie! Udah tobat akutuu. Seriussss."

HEI, BODYGUARD! (A Secret) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang