Sebelum baca, vote dulu yuk:))Udah?
Selamat membaca🐝
***
Areta menutup loker bernomor tujuh puluh itu setelah meletakkan seragam taekwondo miliknya. Hari ini hari Sabtu. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan. Digantikan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua siswa.
“Udah selese?” Sarah datang menghampiri bersama Anggi.
“Udah.” Areta menoleh sekilas ke arah Sarah sebelum mengunci loker dengan gerakan cepat. “Mau ke kantin sekarang?” tanyanya sambil memasukkan kunci ke dalam tas.
Mereka memang memilih ekskul yang berbeda. Areta masuk ekskul taekwondo sedangkan Sarah dan Anggi ikut PMR.
“Aku nggak ikut ya. Ayah udah nyuruh pulang." ucap Anggi setelah melihat ponselnya.
"Iya Nggi gapapa."
"Hati-hati pulangnya."
Anggi mengacungkan jempol. Melambaikan tangannya sebelum berlari kecil keluar gedung.
"Eh, besok jadi ngerjain tugasnya Pak Daniel nggak sih?" Sarah bertanya di sela perjalanan mereka ke kantin.
"Jadi kayaknya."
"Di rumah Rendi?" Areta mengangguk.
"Kamu tau rumah dia?"
Areta mengulum bibir sebelum menjawab. "Belum sih."
"Sama dong,"
"Ganti tempat aja boleh nggak sih?" tanya Sarah dengan nada memelas.
"Emang kenapa?"
"Yaa nggak papa. Cuma kurang nyaman aja." Sarah cengengesan.
"Tapi sekarang mereka agak aneh gitu nggak sih?"
"Aneh gimana?"
"Mereka udah jarang bully Aldo. Terus kemaren tiba-tiba aja berubah baik sama kita. Sampe ditraktir pula."
"Bagus dong kalau mereka berubah jadi baik gitu."
"Iya tapi aneh banget. Tiba-tiba berubah gitu,"
"Tapi yang paling aneh Raka sih menurutku." Sarah terus berbicara. "Dia sering banget diem-diem liatin kamu. Terus kemarin darimana dia tau coba kalau kamu nggak suka daun bawang?"
"Jangan-jangan—," Sarah tiba-tiba berhenti berjalan. Matanya menyipit, menatap Areta penuh kecurigaan.
"Jangan-jangan apa?" Areta menahan napas. Menunggu Sarah melanjutkan kalimatnya.
"Jangan-jangan Raka suka sama kamu."
BUGH!!
"Aaaa..." Sarah terlonjak kaget saat sebuah bola melintas di depan wajahnya dan memantul dinding di sebelah Areta. Begitupun dengan Areta yang refleks menutup mata karena terkejut.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARETA
Roman pour AdolescentsAreta Zevania Putri. Tak ada yang lebih membuatnya hancur selain harus berpisah dengan satu-satunya orang yang ia miliki di dunia ini. Perpisahan yang membuatnya tidak akan bisa bertemu dengan orang itu lagi. Dalam setiap pertemuan memang akan ada p...