Hallo,
maaf banget baru bisa update:)
dan makasih banyak buat kalian yang udah baca plus vote sampe chapter ini.
Love you guyss😘😘
***
Tok tok tok
Areta yang sedang belajar menoleh ke arah pintu. Mendapati Sandra yang mengintip dibalik celah pintu yang sedikit terbuka.
"Mama boleh masuk?"
Areta mengangguk. "Masuk aja, Ma."
Sandra menutup pintu dan mendekati putrinya. "Lagi ngerjain tugas ya?"
"Udah selesai kok. Tinggal nyiapin jadwal pelajaran buat besok aja." jawab Areta sembari memasukkan beberapa buku ke dalam tas sesuai jadwal.
Setelah selesai, gadis itu menyusul Sandra yang sudah lebih dulu duduk di tepi ranjang miliknya.
"Mama belum ngantuk?" tanya Areta.
Sandra menggeleng pelan. "Malem ini mama tidur di sini, boleh?"
"Boleh dong." jawab Areta membuat Sandra tersenyum.
Areta naik ke atas ranjang diikuti Sandra yang merebahkan diri di sampingnya. Wanita itu memiringkan tubuhnya dan menarik Areta ke dalam pelukannya. Areta balas memeluk pinggang mamanya sembari mencari posisi yang nyaman.
"Papa udah bilang kan kalau besok mau ke Singapura?" Sandra bertanya sembari mengusap kepala anaknya.
Areta mengangguk. "Kata Papa, Mama juga ikut?"
Kali ini Sandra yang mengangguk. "Nggak papa kalau kamu di rumah cuma sama Abang?"
"Nggak papa, Ma. Dulu Areta malah sering di rumah sendirian kalau ibu kerja."
Sandra tersenyum tipis. Wanita itu sempat terdiam cukup lama sebelum akhirnya kembali bertanya, "Menurut kamu, Ratih itu sosok ibu yang gimana?"
"Mmm baik. Baik banget malah. Sabar, penyayang, dan pekerja keras juga." Sandra mendengarkan dengan seksama bagaimana putrinya mendeskripsikan sosok Ratih.
"Kadang Areta suka kasian sama ibu karna harus kerja sampe malem. Areta mau bantuin tapi ibu selalu nglarang. Katanya Areta harus fokus belajar aja."
"Terus kalau lagi sedih, ibu selalu jadi orang pertama yang bakal dateng terus meluk Areta. Ibu nggak bilang apa-apa. Cuma ngasih pelukan tapi bisa buat Areta nyaman dan ngrasa semua bakal baik-baik aja selama ada ibu."
Gadis itu menghembuskan napas sedih. "Areta jadi kangen sama ibu." gumamnya yang masih didengar Sandra.
"Ma." panggil Areta.
"Hmm?"
"Gimana? Boleh nggak kalau Areta pergi ke makam ibu?" ulang Areta karena sedari tadi Sandra malah diam.
"Besok pas liburan sekolah ya." jawab Sandra akhirnya.
"Udah malem, yuk tidur." ajak Sandra kemudian yang diangguki Areta. Gadis itu mulai memejamkan mata. Sementara Sandra mempererat pelukannya dengan perasaan yang berkecamuk.
***
"Minum." Raka menyodorkan sebotol air mineral setelah Areta menghabiskan dua cone es krim.
Gadis dengan rambut dikepang itu menerimanya dan meneguknya sekali sebelum dikembalikan kepada Raka. "Beli es..."
"Nggak," Raka memotong ucapan Areta sebelum gadis itu selesai berbicara. "Nggak ada es krim lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
ARETA
Novela JuvenilAreta Zevania Putri. Tak ada yang lebih membuatnya hancur selain harus berpisah dengan satu-satunya orang yang ia miliki di dunia ini. Perpisahan yang membuatnya tidak akan bisa bertemu dengan orang itu lagi. Dalam setiap pertemuan memang akan ada p...