32 - Informasi

1K 75 8
                                    

"Yakin mau berangkat?" Dirga bertanya tepat setelah Areta mendudukkan dirinya di kursi yang ada di ruang makan.

Gadis berbalut seragam pramuka itu mengangguk yakin. "Udah ketinggalan banyak pelajaran."

"Nggak sekalian besok senin aja masuknya? Sabtu minggu libur kan?" tanya Tante Selly.

"Iya biar bener-bener sembuh dulu." timpal Oma.

"Areta udah sembuh. Oma tenang aja." kata Areta. "Lagian kalau hari Jum'at pulang lebih awal."

"Justru itu. Mending masuk hari senin sekalian." ujar Raka sambil menerima uluran piring dari Sandra yang telah diisi nasi goreng.

"Kalau bosen di rumah sendirian, Abang temenin deh di rumah." lanjut Raka.

"Yeee itu sih alasan Abang aja biar bisa bolos." komentar Areta.

"Iya bener tuh. Lagian Areta mana mungkin bosen di rumah. Kan ada Oma sama Opa yang nemenin." imbuh Opa.

"Ada Om sama Tante Selly juga nih." tambah Om Adrian.

"Areta makan buah aja Ma." ujar Areta saat Sandra hendak mengisi piringnya dengan nasi goreng.

"Makan nasi." titah Dirga. "Terakhir kali nggak makan nasi pingsan kan disekolah." ledeknya.

"Ish, itu tuh bukan karena nggak makan nasi." ujar Areta cemberut.

Dirga tertawa. "Ya udah. Tapi tetep makan nasi. Vitaminnya juga jangan lupa diminum. Nggak boleh protes kalau mau sekolah."

Areta yang hendak protes jadi terurungkan. Sandra tersenyum geli sambil meletakkan piring berisi nasi goreng dihadapan Areta.

"Makan yang banyak biar ada tenaga. Jam pertama ada ulangan." ujar Raka tiba-tiba membuat Areta melotot.

"Kenapa baru bilang sekarang?!"

"Abang pikir kamu nggak masuk hari ini." jawab Raka sebelum meneguk segelas air putih disampingnya.

"Raka berangkat." pamit Raka.

"Tungguin." pinta Areta.

"Nanti papa yang anter." kata Dirga melihat nasi dipiring anak bungsunya belum habis.

"Habisin dulu nasinya."

***

"Lo beneran adeknya Raka?"

Pertanyaan Niko yang tiba-tiba membuat Areta sedikit terkejut. Gadis itu baru selesai  memasukkan alat tulisnya ke dalam tas setelah tadi Bu Ajeng menutup kelas.

Bel istirahat sudah berbunyi, dan semua siswa langsung bergegas keluar kelas. Hanya tinggal beberapa anak yang memilih tinggal di dalam kelas.

"Kenapa?"

"Lo beneran adeknya si Raka?" ulang Niko.

"Iya, terus kenapa?"

"Yaa gapapa."

"Yaudah minggir." kata Areta. Sisi samping kanan gadis itu berupa tembok, dan Niko yang duduk di samping kirinya otomatis menutup akses jalan keluarnya.

"Tunggu bentar."

"Apalagi?" jengah Areta.

"Lo adek kandung Raka? Apa adek tiri? Om Dirga nikah lagi?"

"Minggir lo. Jangan gangguin adek gue mulu!" seru Raka menarik kerah belakang Niko sampai cowok itu terjatuh dari kursi.

"Siapa yang gangguin? Orang cuma nanya. Gara-gara kalian juga yang nggak mau ngasih tau gue."

ARETATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang