-4- Pulang

2.5K 272 20
                                    

Pagi hari, seorang wanita cantik tengah membalut rambutnya dengan handuk di hadapan cermin. Sementara seorang pria menyisir rambut basah karena pomade itu berdiri di belakang sang istri.

"Ndin kita pulangnya besok ya" ucap Aldebaran.

Andin manyun sejenak, "Yaudah deh" ucapnya.

Pasti Al ingin menghabiskan waktu lebih banyak lagi bersama Andin. Andin pun menoleh ke arah sang suami dan berjalan beberapa langkah untuk mendekatinya.

Wanita itu segera memeluk erat perut Aldebaran, "Trus hari ini mau ngapain?" tanya Andin.

Al mengalungi leher Andin dengan tangan kirinya, "Mau ngapain?" tanya pria itu.

Al dan Andin bisa saja menghabiskan waktu dengan nonton, ke mall, ataupun ke café. Entahlah yang mana yang akan mereka pilih.

"Ke mall?" tanya Andin.

Mall lagi dan lagi. Pastinya membuat pria seperti Aldebaran bosan. Namun mau ke mana lagi?

"Yaudah terserah kamu" ucap pria itu.







Siang itu Aldebaran dan Andin tiba di salah satu mall terbesar di kota Bandung. Keduanya turun dari mobil berwarna hitam metalik itu. Andin segera menggandeng tangan suaminya.

"Ndin kalau mau mesraan ya di kamar, jangan disini malu" ucap Aldebaran.

Tentu saja, pasalnya mereka menjadi bahan perhatian orang yang berlalu lalang disana. "Kan suami istri, siapa yang ngelarang?" tanya Andin.

Al menghela nafasnya kasar, sebenarnya dia malu jika seorang CEO bermesraan di hadapan umum. "Iyaudah terserah yaa" ucapnya.

Tampaknya Al hanya pasrah saat disuruh bermesraan di hadapan umum oleh Andin. Lagipula, siapa yang akan melarang?

Mereka kembali berjalan bergandengan masuk ke dalam mall besar itu.

Andin menggandeng Aldebaran hingga masuk ke sebuah toko tas dan dompet. Padahal, tas milik Andin ini sudah banyak. Namun masih saja ada yang belum dibeli menurutnya.

"Ndin kan tas kamu udah banyak" ucap Aldebaran mencegah perbuatan istrinya.

Wajah Andin cemberut, itu yang biasa dia lakukan saat sang suami melarangnya berbelanja. "Yaudah pulang aja yuk" ajak wanita itu.

Andin tampaknya ngambek karena Al yang melarangnya berbelanja. Tentu saja hal ini membuat pria 28 tahun itu akhirnya menyuruh Andin untuk membeli semua yang dia inginkan.

"Yaudah beli ya, beli.. Saya gamau kamu ngajak pulang" ucap pria itu.

Raut wajah Andin pun seketika berubah menjadi senang. "Yeayy" dia bersorak layaknya anak kecil dibelikan mainan dari orang tuanya.

Al menarik garis di bibirnya, membuat sebuah senyuman khas yang dimilikinya "Sana pilih ya, nanti kita mau makan siang" ucap pria itu.

Wanita cantik bernama Andini itu pun segera melihat-lihat beberapa model tas. Al hanya menunggu dari depan toko tersebut.

Usai melihat-lihat, akhirnya Andin memutuskan untuk membeli sebuah tas yang menurutnya cocok dan belum dimiliki. Beberapa menit, akhirnya mereka membayar tas tersebut.

Setelah berkutat di toko tas dan dompet Aldebaran dan Andin kembali berjalan menyusuri toko-toko mall tersebut. Mereka kemudian berhenti di sebuah restauran untuk makan siang.

Al menggeser sebuah kursi untuk Andin. Dia kemudian duduk di hadapan sang istri. "Mau pesen apa?" tanya pria itu.

Andin mendongak ke arah menu yang tertempel di atas meja kasir, "Sop iga kayaknya enak.." dia menjulurkan lidahnya keluar. "Aku mau sop iga deh Mas" pinta Andin.

FOREVER 2 : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang