-38- Sekolah Dasar

1.1K 175 10
                                    

Sudah jalan bulan kedua setelah kelahiran Athar. Juli, di bulan ini Aldebaran akan lebih sibuk dari biasanya. Sementara itu, bulan ini juga Arthur sudah memasuki kelas 1 sekolah dasar. Hari ini, Aldebaran dan Andin mengantarkan Arthur ke sekolah untuk pertama kalinya.

Dalam perjalanan, pria itu sungguh bersemangat. Tak sabar segera masuk ke sekolahnya. "Kalau SD itu seru, nggak, Pa?" tanyanya.

Aldebaran tersenyum sambil melihat putranya melalui spion mobil. "Seru, dong, abang dapet temen baru nanti" ucap Al.

"Nanti kenalan sama temen barunya, ya, Bang" ucap Andin yang duduk di depan bersama Athar yang dipangku wanita itu.

"Okey, Ma" ucap Arthur.

Setibanya di sekolah Arthur, International Knowledge of Jakarta School atau yang biasa disingkat IKJ School. Aldebaran memberhentikan mobilnya di tempat penurunan siswa. Pria itu turun dan segera membukakan pintu untuk Arthur dan Andin yang berada di depan.

"Hati-hati, Ndin" ucap Aldebaran saat Andin keluar mobil bersama Athar.

Keluarga kecil Alfahri itu berkumpul di tempat mengantarkan anak. Arthur terlihat sangat bersemangat untuk segera masuk ke ruang kelasnya. "Yaudah, abang bentar lagi masuk kelas" ucap Aldebaran.

"Iya, Papa" ucap Arthur.

Tiba-tiba terdengar suara memanggil Arthur dari kejauhan. Suara tersebut seperti tidak asing di telinga Arthur.

"Hai, Arthur!"

Arthur yang mendengar seseorang memanggilnya pun menoleh. Ternyata, Anindya, teman Arthur saat di Kiddy Cambridge School kemarin. Ternyata mereka masih satu sekolah.

Gadis kecil itu berlari menghampiri Arthur. "Kamu sekolah disini juga, ya, Arthur?" tanya Anindya yang ditemani sang ibunda dan adik laki-lakinya yang genap berusia 3 tahun.

"Iya, kamu juga, ya? Aku baru tau kamu sekolah disini juga" ucap Arthur.

Andin sangat senang melihat pertemuan Arthur dan Anin di sekolah itu. "Ga nyangka, ya, ternyata Arthur sama Anin satu sekolah lagi" ucap Andin kepada ibunda Anindya.

"Hehe, iya, Bu Andin. Dari tadi dia udah nunjuk-nunjuk, ga sabar ketemu Arthur" ucap bunda Anindya yang kian mendekati Andin seperti ibu-ibu pada umumnya.

"Eh, ini adeknya Arthur, ya?" tanya bunda Anindya kepada istri Aldebaran yang tengah menggendong Athar.

Andin tersenyum dan mengangguk. "Iya, Bu, baru tiga bulan" jawab wanita itu.

"Ih anteng, ya, gemes banget, mirip Bu Andin, siapa namanya?" tanya bunda Anindya.

"Athar, Tante" jawab istri Aldebaran sambil membenarkan posisi Athar yang sedikit melorot.

Aldebaran hanya tersenyum lebar mendengar obrolan Andin dan ibunda Anindya.

"Kalau adeknya Anin, ini, ya, Bu?" tanya Andin. Ibunda Anin mengangguk. "Iya, ini adeknya. Semangat banget, yang sekolah kakaknya, yang excited adeknya" ucap wanita itu.

Arthur yang semula sibuk berbicara dengan Anin tiba-tiba teringat kalau bel akan segera berbunyi.

"Mama, Papa, abang sama Anin mau masuk dulu, ya. Bundanya Anin, aku sama Anin mau masuk dulu, ya" ucap pria kecil itu berpamitan.

Andin mengangguk. Pria kecil berusia 6 tahun itu mencium tangan Andin dan tak lupa mencium sang adik yang berada dalam gendongan ibunya.

"Adek, abang sekolah dulu, ya. Nanti kita ketemu lagi" ucapnya lalu mencium pipi Athar. Tak lupa memeluk badan Andin.

FOREVER 2 : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang