Minal Aidzin Wal Faidzin, maaf lahir batin semuanyaa🙏🏻
Vote dan komen nya jangan lupa, komen 15+ besok up lagi, kalau engga sampe, lusa yyaaa---
Malam ini, Andin memasang posisi tidur bersama Arthur. Bayi itu memeluk erat sang Mama. Akhir-akhir ini memang Arthur sangat lengket dengan Andin.
"Mau nen sayang? Mau?" tanya Andin.
Pria kecil itu menggeleng. Jarang sekali dia menolak ASI Andin. Tapi kali ini dia menolaknya.
"Beneran sayang? Gamau nen Mama?" tanya Andin.
Aldebaran masuk ke kamar dengan membawa sebuah botol susu. "Inii, Papa bikinin susu" ucapnya.
Andin mengernyit keheranan. "Kenapa Ndin?" tanya Aldebaran.
"Gapapa, kaget aja kamu tiba-tiba bawa botol susu" ucap Andin.
"Susu botol mau sayang?" tanya Aldebaran menunjukkan botol itu kepada Arthur.
Buah hati Aldebaran dan Andin itu duduk dan mengangkat tangannya, hendak mengambil botol itu.
"Owh maunya susu botol yaa" ucap Andin memberikan botol susu.
Arthur mulai menyesap kuat susu yang dibuatkan oleh Aldebaran untuknya. Sepertinya dia mulai merasa ASI Andin berkurang sejak hamil, jadi Arthur lebih menyukai susu formula.
Andin mengelus-elus rambut Arthur supaya dia terlelap. "Kayaknya dia ngerasa ASI aku berkurang, Mas. Jadi lebih milih susu botol daripada ASI" ucapnya.
"Iya kayaknya Ndin. Pengertian dia, mau jadi abang ya gitu ya nak" ucap Aldebaran.
Wanita itu memutar bola matanya. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu hal yang membuatnya senang.
"Mas, aku udah ada ide nama buat anak kita.." ucap Andin.
Aldebaran terkejut mendengarnya. "Hah? Baru juga lima minggu Ndin" ucap pria itu.
"Ya gapapa, biar aku seneng aja.. Jadi kalau cewek, aku mau kasih nama Ayesha, kalau cowok namanya Athaya" ucap Andin.
Sang suami tertawa kecil. "Iyaa, nanti di pake yaa. Emangnya kamu terinspirasi dari mana itu namanya?" tanya Aldebaran.
Andin membuka ponselnya dan melihat beberapa catatan nama-nama bayi. "Dari sini, aku udah nulis" ucapnya.
"Iyaa, nanti pake salah satunya yah. Jadi aku ga perlu cari-cari lagi" ucap Aldebaran.
Wanita cantik dengan wajah sedikit pucat itu mengangguk senang. "Anaknya udah tidur aja, Mas" ucap Andin ketika melihat Arthur terlelap dengan botol susunya.
"Iya, lucu banget ya.. Bentar lagi jadi abang" ucap Al.
"Kamu tidur sana Ndin, lagi hamil gak boleh begadang" ucap Aldebaran.
Andin mengangguk-angguk. Dia menyadari betapa posesif dan overprotective nya Al kepadanya ketika hamil. Sama seperti hamil Arthur dahulu.
===
Saat fajar menyingsing, semua makhluk terbangun untuk memulai harinya. Pagi ini, cuaca cukup dingin. Walaupun tidak hujan, namun berhasil membuat Aldebaran tak keluar selimut hingga saat ini.
Andin sudah lebih dahulu bangun. Namun wanita itu memilih berdiam diri di dalam selimut karena dingin sekali.
Kemudian ibu Arthur ini membangunkan sang suami untuk mengajaknya sholat shubuh berjamaah. "Mas, sholat yuk" ucap Andin.
Aldebaran mencoba membuka kedua matanya. "Dingin banget, ya" ucapnya sambil mengucek mata.
Andin mengangguk. "Iya Mas, aku udah dari tadi kebangun tapi ga berani keluar, dingin" ucap Andin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER 2 : ALADIN [END]
Short StoryLanjutan dari FOREVER : ALADIN Kisah rumah tangga Aldebaran Putra Alfahri dan Andini Putri Lesmana. *CERITA TIDAK DIDASARI OLEH KONFLIK *KONFLIK RINGAN Nomor 2 #andini 2 Februari 2022 Nomor 2 #surya 30 April 2022 Nomor 1 #surya 7 Mei 2022 Nomor 2...