-21- Takdir

1.7K 245 21
                                    

Hari ini, tepat 5 tahun pernikahan Aldebaran dan Andin. Rumah tangga mereka semakin romantis, semakin harmonis. Ditambah kini dengan kehadiran keluarga kecil Roy. Adik laki-laki Aldebaran itu menikah dengan seorang wanita bernama Aura Sabrina dan dikaruniai seorang putri bernama Ashera Arunika Alfahri. Sementara Arthur yang kini berusia 5 tahun dan sudah bersekolah di sekolah TK.

Tapi kebahagiaan Aldebaran rasanya belum lengkap. Karena mereka belum diberi anak kedua. Padahal Andin sudah melakukan program hamil sejak awal tahun. Hingga bulan Agustus ini, usaha mereka belum membuahkan hasil. Namun usaha yang Al dan Andin lakukan, apabila belum dikehendaki maka belum akan terwujud. Itulah prinsip yang dipegang Aldebaran selaku kepala keluarga.

Pada hari yang cerah ini, Aldebaran dan Andin sengaja untuk mengantar Arthur ke sekolah. Hal ini dikarenakan hari ini adalah anniversary pernikahan mereka yang ke 5 tahun.

Di ruang tamu, Aldebaran dan Arthur duduk di sofa berwarna putih itu. "Arthur, udah siap semua nak?" tanya Aldebaran memastikan kelengkapan sekolah putranya.

"Udah Pa" balas Arthur.

"Oke anak Papa, kita tunggu Mama bentar ya" ucap Aldebaran.

"Pa, uncle Roy sama aunty Aura kapan pulang kesini?" tanya Arthur. Ya, Roy beserta keluarga kecilnya tengah menginap di rumah ibu Aura.

Aldebaran mengernyit. "Kayaknya nanti sore deh, nanti kita tanya ya" ucap pria itu.

"Soalnya aku kangen sama adek Ashera" ucap Arthur.

Pria itu mengangguk. Sepertinya Arthur memang senang akan anak kecil. "Iyaa sayang" ucap Al.

Andin tiba di ruang tamu dengan membawa tas kecil bermerk Gucci. "Udah siap gantengnya Mama?" tanya wanita itu.

"Siap dong Ma!" balas Arthur penuh semangat.

"Yaudah yuk, kita berangkat" ajak Aldebaran ke halaman rumah.

---

Setibanya di sekolah, pria kecil dengan seragam biru itu berpamitan dengan kedua orang tuanya. "Pa, Ma.. Arthur masuk dulu ya" ucap Arthur.

Al dan Andin mengangguk serempak. "Iya sayang, belajar yang bener ya" ucap Andin.

"Okee Ma" balas Arthur langsung berlari masuk ke dalam kelas.

Aldebaran dan Andin menepi dan duduk di kursi depan kelas Arthur. Tak lupa, kebiasaan yang sudah terbangun sejak dulu, yaitu menggandeng tangan sang istri, itu terus dilakukan Aldebaran hingga sekarang.

"Makasih ya Mas, udah bertahan sejauh ini. Lewatin semua prahara, dan ga sekalipun kamu menyerah dalam rumah tangga kita" ucap Andin.

Suami Andin itu mengangguk. "Iya, makasih juga kamu udah mau nerima saya apa adanya bahkan sampai di usia pernikahan kita yang ke 5 tahun" ucapnya.

"Maaf ya, aku baru bisa kasih kamu 1 keturunan.." ucap Andin.

Sang suami segera menutup mulut Andin dengan jari telunjuknya.

"Ssstt, kenapa harus minta maaf? Gaada yang salah, itu semua kehendak Allah. Mau Allah ngasih keturunan, bahkan engga ngasih pun, saya tetep cinta, tetep sayang sama kamu. Tujuan saya menikah, emang untuk melestarikan keturunan. Tapi kalau gak bisa, tujuan saya menikah adalah untuk mendapat pendamping hidup" jelas Aldebaran.

Mata Andin berkaca-kaca mendengarnya. "Makasih" ucapnya.

Aldebaran mengangguk hingga terpejam. "Sama-sama, Andini Putri" ucapnya.

Tepat pukul 10, bel berbunyi tanda kelas selesai. Arthur, pria kecil itu selalu keluar terakhir. Jika ditanya alasannya apa, pria kecil itu pasti menjawab karena dia senang mendahulukan orang daripada dirinya.

FOREVER 2 : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang