-27- Check Up

1.7K 230 12
                                    

Senin pagi, adalah saat-saat semua orang sibuk berangkat ke kantor. Berbeda dengan Aldebaran, pria itu justru masih bersantai di ruang tengah bersama Mama Rossa, Papa Hartawan dan Roy.

"Lu ga ngantor Al? Tumben" tanya Roy ketika melihat Al mengenakan pakaian kaos.

"Andin ada check up hari ini, udah minta tolong Rendy handle kantor hari ini" ucap Al.

"Arthur mana?" tanya Papa Hartawan.

Arthur tengah menjalani masa liburan semester. Sehingga pria kecil itu lebih banyak menghabiskan waktu dengan Andin.

"Lagi sama Andin paling" jawab Aldebaran.

Mama Rossa tersenyum bahagia. "Semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian ya anak anak Mama. Sehat-sehat juga Andin sama anak kalian" ucap wanita itu.

"Aamiin" ucap semua serempak.

Tak lama, putra sulung Aldebaran itu berlari memanggil sang Papa. "Papaa!" serunya mendekat.

"Jangan lari sayang" ucap Aldebaran menasihati Arthur dari jauh.

Al memeluk Arthur dan menatap wajah pria kecil itu. "Kenapa nak?" tanyanya.

"Mama panggil Papa di kamar" jawab Arthur.

Sontak Aldebaran panik. Barangkali ada hal yang terjadi dengan sang istri. "Mama kenapa? Mama mual? Atau kenapa?" tanya pria itu.

Arthur menggeleng. Lalu apa yang terjadi?

"Nggak Paa, tapi Papa ke kamar aja deh" ucap pria kecil itu.

"Tinggal ngikut kata anaknya Al" ucap Roy.

"Iyaudah, Ma, Pa, aku ke kamar dulu ya" ucap Aldebaran bangkit dan menggandeng Arthur untuk menuju kamar.

Mama Rossa dan Papa Hartawan mengangguk. "Iya Al" balas mereka.

Aldebaran dan Arthur tiba di kamar dan melihat Andin tengah berdiri di depan sebuah cermin besar.

"Mamaa!" sapa Arthur kepada Andin.

"Nah inii, Mas, bantuin" ucap Andin menunjukkan baby face kepada sang suami.

Al mengernyit. "Bantuin apa?" tanyanya. Tak ada yang perlu dibantu jika melihat Andin saat ini.

"Pilihin baju" ucap Andin. Memang, di usia kandungan yang memasuki usia 16 minggu itu, Andin sudah mulai sulit menggunakan pakaian yang pas di tubuhnya.

"Itu aja udah bagus kok" ucap Aldebaran.

Sang istri memanyunkan bibirnya. "Bohong" ucapnya tak terima.

"Tanya coba sama anaknya, bagus engga" ucap Aldebaran.

Andin menatap kepada Arthur yang dari tadi memerhatikan wanita itu. "Mama bagus nggak sayang pake baju ini?" tanya wanita itu.

"Bagus kok Ma! Mama cantik" ucap Arthur memuji Andin. Jika dibandingkan, Arthur memang jauh lebih terdengar manis dibanding Aldebaran.

"Beneran? Mama engga gendut pake ini?" tanya Andin.

Al menggeleng. "Engga Andin, bagus kok" ucapnya.

"Yaudah, pake ini aja ya" ucap Andin.

Sang suami tersenyum mengiyakan ucapan wanita yang berdiri di hadapan cermin. "Iyaaa" ucapnya.

Arthur pun berlari memeluk Andin dari belakang. Tangan mungilnya kini berada di perut Andin yang mulai terlihat dari luar.

"I love Mama and the baby" ucap pria kecil itu.

FOREVER 2 : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang