-18- Nongkrong

1.6K 246 23
                                    

Hari ini Aldebaran masih berada di rumah. Pria itu mengatakan tubuhnya sedikit tidak enak. Apalagi perutnya, entah apa yang dirasakan.

Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Tiba-tiba Al merasakan mual dan berlari menuju kamar mandi. Mendengar sang suami mual-mual, Andin menyusul Aldebaran ke kamar mandi.

"Mas kamu kenapa?" tanya Andin.

Aldebaran terus mual dan sedikit mengeluarkan cairan bening. Usai mual itu mereda, Aldebaran menjawab pertanyaan Andin.

"Mual banget, kenapa ya?" tanya pria itu.

Andin tertawa kecil. Sepertinya Aldebaran merasakan morning sickness seperti apa yang dirasakan Andin.

"Jangan-jangan kamu kayak aku Mas? Mual-mual" jawab Andin.

Sang suami mengernyit. Bagaimana bisa? Pikirnya.

"Kok bisa? Kan kamu yang hamil, saya enggak" ucap Aldebaran.

Wanita itu mengelus perutnya. "Ya walaupun aku yang hamil, tapi kan dia anak kamu. Ya bisa aja kamu ngerasain morning sickness kayak aku" ucapnya.

Aldebaran menghela nafasnya. Tak pernah terbayang jika dirinya merasakan morning sickness. Seperti sulit dipercaya, namun nyata.

"Aneh banget" ucapnya.

"Mau aku bikinin teh atau gimana?" tanya Andin.

Pria itu menggeleng. "Gak lah, udah sembuh kok" ucapnya.

Tetapi tiba-tiba saja Aldebaran kembali merasakan tak enak di perutnya. "Hoekk"

Dia segera berlari ke wastafel kamar mandi. Andin yang khawatir pun menyusul sang suami ke kamar mandi.

Usai pria itu memuntahkan isi perutnya, dia baru menyadari. Sepertinya dia tak bisa mencium bau baju yang sudah dicuci oleh Kiki. Memang, sabun cuci yang digunakan Kiki memiliki bau yang menyengat.

"Ya ampun.. Kayaknya karna baju ini Ndin, soalnya baunya nyengat banget, gak suka" ucap suami Andin.

Andin mencium baju kemeja yang akan digunakan Aldebaran untuk ke kantor. Memang benar, baunya sangat menyengat. Tak sedap untuk dinikmati.

"Iya Mas, baunya gitu, gaenak" ucap wanita itu.

Aldebaran pun membuka kemeja itu di hadapan Andin. "Trus kamu pake kemeja yang mana, Mas? Semuanya kan sama" tanya Andin.

"Pake kaos" ucap Aldebaran.

Sang istri pun tercengang mendengarnya. "Kan mau ngantor, Mas..." ucap Andin.

Al mengangguk. "Ya gapapa, kan kantor-kantor saya, jadi ya terserah saya dong" ucapnya.

Andin memijat jidatnya karena kelakuan sang suami. "Ya Allah.. Ya deh, terserah kamu ajaa" ucap wanita itu.

Aldebaran keluar kamar mandi dan mengambil kaos hitam yang baru saja dibeli minggu lalu.

"Itu kan baru sayang" ucap Andin.

Pria gagah itu menoleh. "Gapapa, bagus kan" ucapnya pede sekali.

Sang istri mengangguk untuk mengiyakan. "Iyaa dehh" ucapnya keluar kamar mandi dan membantu Al merapikan kaosnya.

"Dipakein jas engga diluarnya?" tanya Andin.

"Jas nya ada bau itu engga? Kalau ada, gak usah" ucap Aldebaran.

Andin merasa jas Aldebaran pun mempunyai bau yang sama. "Kayaknya sama, Mas. Baju aku juga, untung udah dari tadi jadi udah mulai tipis baunya" ucap wanita itu.

FOREVER 2 : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang