-17- Birthday

1.6K 234 18
                                    

Vote dan komennya kakak kakak😊

---

Mobil BMW putih milik Papa Hartawan mulai mendekati lokasi hotel La Luciano. Andin terus melihat ke kanan dan kiri. Tak ada keramaian disana. Wanita itu tetap merasa bingung.

"M-Mas Al mana? K-kok ga ada?" tanya Andin.

Papa Hartawan dan Mama Rossa tak menjawab pertanyaan Andin. Pria itu terus melajukan mobilnya masuk ke hotel La Luciano.

"Pah, Pah ki-kita kenapa ke hotel? Mas Al? Mas Al mana?" tanya Andin.

Papa Hartawan hanya melirik Andin melalui kaca spion.

"Pah? Pah jawab Pah" ucap Andin.

Andin terus khawatir dan mulai merasakan pusing. Dia memijat pelipisnya untuk meredakan pusing. Tibalah di lobby hotel La Luciano. Papa Hartawan dan Mama Rossa turun dan menuntun Andin.

Wanita yang tengah merasakan pusing itu berjalan pelan dituntun oleh kedua mertuanya. Papa Hartawan menuntun sambil menggendong cucu pertamanya. Mama Rossa memegangi bahu Andin. Mereka berjalan masuk ke ballroom hotel.

Di ballroom hotel lampu disana sengaja dimatikan. Ternyata sudah ada Aldebaran, Roy, Rendy, Papa Surya, Elsa dan beberapa teman dekat Andin seperti Merry, Lia dan Raisa yang baru beberapa hari lalu bertemu dengan istri Aldebaran itu.

"Pah kenapa disini? Kenapa? Mas Al mana?" tanya Andin.

Dengan mengejutkan, Aldebaran memutar lagu Selamat Ulang Tahun-Jamrud dengan kencang. Bersamaan dengan menyalanya lampu ballroom tersebut.

Seketika membuat Andin kaget saat melihat keramaian di ballroom itu. Aldebaran berjalan membawa kue ulang tahun dengan lilin yang menyala.

Seiring berjalannya lagu, Andin masih tak menyangka ini bagian dari kejutan ulang tahunnya. Walaupun masih sedikit merasakan pusing, wanita itu tetap bahagia.

"Happy birthday Andin, and my lovely son, Arthur" ucap Aldebaran.

Mata Andin berkaca-kaca. Dia menangis bahagia. Namun rasa pusing masih mengintai dirinya. Wanita itu kembali memijat pelan pelipisnya. Aldebaran segera bertanya kepada Andin tentang kondisinya.

"Kenapa Ndin? Pusing?" tanya Aldebaran.

Sang istri mengangguk. Kemungkinan karena Andin yang merasa panik, rasa pusing itu muncul.

"Trus gimana? Mau ke dokter?" tanya Al.

Tentu saja Andin menggeleng. Di tengah hari bahagianya, dia lebih memilih untuk merayakan ulang tahunnya yang ke 24 dan ulang tahun Arthur yang pertama kalinya.

"Engga Mas, walaupun pusing, aku tetep seneng karna kamu kasih kejutan ini" ucapnya.

Aldebaran tersenyum. "Yaudah, tiup lilin kamu. Arthur nanti aja, ada khusus buat dia sendiri" ucap pria itu.

Andin meniup lilin angka 24 itu dan disaat bersamaan semuanya bertepuk tangan.

"Khusus gimana maksud kamu?" tanya wanita cantik itu.

Sang suami menoleh dan menunjuk ke sebuah tempat bertuliskan Arthur's Corner atau yang berarti sudut Arthur. Dimana disana tersedis banyak balon dan kue ulang tahun untuk pria kecil itu.

FOREVER 2 : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang