-29- Telat

1.8K 252 14
                                    

"Maaf" ucapnya.

Andin tersenyum dengan anggukan kecil. Dia mencoba bangun dari tempat tidur untuk memeluk sang suami. Tapi kondisinya yang masih tidak stabil membuatnya berkunang-kunang saat itu juga. Tak butuh waktu lama, wanita itu jatuh pingsan di hadapan Aldebaran dan Arthur.

Sontak Aldebaran menangkap Andin ke dalam pelukannya. Untung saja tidak terlambat, Andin aman di pelukan sang suami.

"Astagfirullah Andin" ucap Aldebaran menepuk-nepuk pipi Andin perlahan.

Arthur yang panik juga mendekati Aldebaran. "Mama kenapa Pah??" tanya pria kecil itu khawatir.

"Mama ngga apa-apa nak, Papa mau bawa Mama ke rumah sakit" ucap Al.

"Abang ikut ya Pa" ucap Arthur.

Al menggeleng. Dia ingin Arthur diam di rumah saja. "Ngga usah ya, abang disini aja, kasih tau Oma Opa kalau Papa ke rumah sakit" ucapnya.

Pria itu segera menggendong Andin keluar kamar dan menuju mobilnya di halaman depan. Akhirnya Al membawa Andin ke rumah sakit sendirian.

---

Saat Aldebaran sudah berangkat ke rumah sakit, Arthur segera menemui Papa Hartawan dan Mama Rossa yang berada di kamar mereka.

"Opaa! Oma!" seru Arthur dari luar.

Mama Rossa yang mendengar seruan cucunya itu pun membukakan pintu. "Kenapa abang?" tanya wanita itu.

"Mama pingsan Oma, tadi Mama pingsan, kata Papa abang harus kasih tau Oma" ucap Arthur.

Papa Hartawan terkejut. "Mama pingsan kenapa bang?!" tanya Papa Hartawan.

"Abang masuk dulu sini" ajak Mama Rossa.

Arthur masuk ke dalam kamar Opa dan Oma nya dan mulai bercerita tentang apa yang terjadi.

"Kasian Mama, Omaa" ucap Arthur.

Mama Rossa tersenyum dan menatap mata Arthur. "Mama baik-baik aja ya, Mama pasti baik-baik aja, percaya sama Oma? Are you trust me?" tanya Mama Rossa.

Arthur mengangguk. Pria kecil itu pun menunduk sambil memainkan tali yang berada di celana pendeknya.

"Aldebaran, Aldebaran, emang hobi banget marah itu anak" bisik Papa Hartawan.

"Sstt, ada anaknya" balas Mama Rossa.

"Sering loh, marah-marah ga jelas ke Andin. Kok bisa Andin diem aja ngga cerita ke kita" ucap Papa Hartawan.

"Udahlah nanti kita tanyain" ucap Mama Rossa.

Papa Hartawan lalu memindahkan Arthur ke pangkuannya. "Abang, Opa mau tanya nih, Papa itu sering marah-marah ya sama Mama?" tanya pria itu.

Arthur memutar bola matanya. "Abang ngga tau Opa, tapi Papa pernah marahin Mama" balasnya.

"Owhh gituu" balas Papa Hartawan.

---

Aldebaran tiba di rumah sakit. Dia bergegas menggendong Andin untuk dibawa ke IGD. Wanita itu belum juga tersadar dari pingsannya tadi.

Usai dilakukan observasi, dokter kandungan Andin, Dokter Meriska atau yang biasa disapa Dokter Riska menemui Aldebaran.

"Bagaimana keadaan istri saya dok? Kenapa dia bisa pingsan?" tanya Aldebaran.

"Pak Al, tadi siang Ibu Andin telfon saya dan bilang kalau Bu Andin ada keluhan pusing dari tadi malam, ternyata tensinya di atas normal. Nah, Bu Andin pingsan itu karena tensinya yang masih belum turun sejak tadi siang" jelas Dokter Riska.

FOREVER 2 : ALADIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang