Pergi

16.7K 1.4K 15
                                    

Happy reading
Sorry for typo

"Sip udah siap semua"

"Baju, celana, uang, air mineral, dan GPS di baju udah gue lepas semua. Saatnya berangkat," monolog El sambil mengecek perlengkapan di tas ranselnya.

"Anda mau kemana tuan muda?"

Suara dingin melesak masuk ke gendang telinga El. El yang terkejut menggelinjang kaget. Ia lupa kalau masih ada bodyguard pribadinya yang selalu mengawasi disaat semua setan sedang tidak ada di mansion.

"Bukan urusan Abang! Minggir!" Badan kerempeng El mencoba menyingkirkan Jake yang menghalangi pintu.

"Jangan sekali-kali mencoba untuk kabur tuan muda." Jake langsung menggendong El bak karung beras dan menurunkannya di kasur empuknya kembali.

"Ah rese banget lu. Dah dah sana keluar, gue mau tidur aja"

"Saya akan tetap berada di sini untuk memastikan tuan muda tidak berusaha kabur lagi"

"Jake! Bisakah kau keluar sebentar? Aku butuh bantuanmu," teriak Evelyn yang di balik pintu kamar El.

"Tuh dipanggil nenek sihir, gih sana keluar," usir El sambil mendorong-dorong badan Jake.

Jake menghela napasnya panjang. Ia pun menuruti panggilan Evelyn dan segera melangkahkan kakinya keluar kamar.

Setelah di rasa Jake sudah tak terlihat oleh mata El langsung pergi mengendap-ngendap keluar mansion dengan barang-barang yang sudah disiapkannya tadi.

"Selamat tinggal semua gue engga akan balik ke sini lagi bay!" Monolog El dengan menutup pintu kamarnya pelan.

Hampir tiga puluh menit akhirnya El bisa kabur dan bebas dari mahluk astral yang mendiami mansion ini.

"Akhirnya gue bebas ye...o...ye...ah"

"Tungguin gue Jojo, tungguin daddy mincret kita akan bertemu kembali"

El berjalan kembali sambil sesekali melihat ada taksi atau angkutan umum yang lewat, kakinya sudah pegal berjalan dari mansion Gilbert keluar jalan raya tuh seperti mengelilingi kebun binatang jauhnya entahlah berapa kilometer jarak yang ditempuh El.

Keringat sudah mengucur deras sampai ke ujung pantat rasanya semua basah belum lagi di dahi dan rambut El sudah terlihat lepek karena keringat.

Setelah beberapa purnama akhirnya datang juga seonggok benda yang berlaju ke arah El.

Mobil angkutan.

El bahagia sudah bisa menemukan mobil angkutan ini akhirnya penderitaan El terbayar sudah.

"Bang ke rumah Jojo si anjing yak!" teriak El dari arah belakang penumpang.

Kang supir hanya diam tak menjawab "muka aja ganteng pakaian lumayan tapi otak ko sengklek," batin kang supir.

"Bang, ya elah ko diem diem bae sih bang"

"Maaf dek ini, Abang yang bego apa adek yang kelewat genius"

"Maksud abang apaan mau ngehina gue!"

"Bukan gitu, aduh ni anak makan apa sih sewot bener," kesal kang supir.

"Ya abang duluan"

"Dah dah gue males berantem. Anterin ke perumahan Manggis Residen ya bang. GPL, gak pake lama"

Sang supir hanya mengelus dadanya sabar. Mimpi apa dia semalem kok bisa-bisanya hari ini ia dapet penumpang yang kelakuannya seperti bukan manusia.

BABY/I ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang