Happy reading
Sorry for typoMungkin kasur dan peralatan Dante sudah menjadi candu buat El, lihat saja sekarang El harus bergelut lagi dengan dua benda ini kasur dan pernak pernik peralatan Dante.
Sungguh sial El, badannya jadi selemah ini padahal dulu sebelum bertemu para setan setan ini El kuat dan El tak selemah ini.
Sekarang El harus extra kerja keras agar tubuhnya kembali seperti dulu tapi itu tidak mungkin buktinya saat ini El terbaring lemah tak berdaya di atas kasur empuknya di temani si anjing Jojo.
Jojo tak tau atau dia memang sudah tau bahwa El sedari tadi sudah sadarkan diri hanya saja El masih malas melihat wajah si anjing Jojo itu.
"El gue minta maaf El"
"Gue janji bakal nemenin lo kok"
"Sebagai tanda maaf gue lo boleh minta apa aja sama gue, gue kabulin dah"
"Atau lo mau ngawinin si mincret sama anak genk sebelah noh"
"El, gue tau lo engga mau liat gue lagi dan gue tau siapa gue, mungkin sebelum gue di sini hidup lo nyaman bersama keluarga lo, maafin gue El kalau gue bikin hidup lo berantakan bikin hidup lo susah bukan maksud gue seperti itu El"
"El gue sayang lo sebagai adik gue, sahabat gue, dan peliharaan gue"
"Karena menurut gue lo peliharaan yang paling nurut sama gue El"
"Ah anjing si Jojo, gue dikira hewan," gerutu El dalam hati.
Ceklek
Dante masuk dengan membawa selembar kertas yang merupakan hasil lab El.
"Jojo kembalilah ke kamarmu, ini sudah malam," titah Dante yang kini sedang mengutak-atik EKG yang berada di sebelah El.
Jojo menggeleng. "Jojo mau nemenin E-"
"Kembali sekarang atau kamu akan kakak hukum"
Suara dingin Dante membuat Jojo merinding. Bisa mampus dia kalau si santet ini marah. Tanpa basa-basi lagi Jojo langsung ngacir ke kamarnya.
Rasanya El tambah malas membuka mata. Punya dendam kesumat El tuh sama si santet.
Dante menatap serius kertas hasil rekam jantung adiknya. Kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.
"Vin, jaga malam kan?"
"Hmm, OTW."
seketika mata El membulat. Aduh dari aroma-aromanya El mencium bahwa dirinya akan diseret ke tempat laknat itu. Belum juga El meringsut mundur, dengan sigapnya Dante sudah menggendongnya ala bridal style.
Dante terkekeh kecil. "Jangan berpikir untuk kabur baby"
"Kak, El gak mau," cicitnya.
"Kakak tidak bertanya kamu mau atau tidak"
Kejam. Satu kata untuk Dante yang menggambarkan seluruh perilakunya.
Andai saja badan El tidak lemas, sudah dapat dipastikan ia akan menonjok wajah menyebalkan Dante.
•••
Badan El terasa remuk semua. Oh astaga semalaman ia tidak bisa tidur karena disiksa oleh teman si santet yang namanya Kevin itu. Mereka sama-sama kejam tapi untungnya lebih kejam Dante.
"Selamat pagi bocah nakal," sapa Kevin dengan senyuman manis tak pernah luntur di wajahnya.
Berbeda dengan El yang wajahnya suram, sesuram masa lalu bersama mantan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY/I EL
RastgeleMemiliki paras imut seperti bayi tapi kelakuannya seperti babi, siapa lagi kalau bukan El. Elnathan, anak yang dibuang oleh ibunya sendiri. Sungguh miris nasib El, setiap hari ia harus bekerja untuk memenuhi segala himpitan ekonomi yang dialaminya. ...