Setan Galak

5.6K 599 21
                                    

Happy reading
Sorry for typo

Gilbert menatap lekat wajah damai El. Ia menggenggam tangan kecil nan halus sang putra dengan erat seakan ia tak mau kehilangan. Pernyataan Kevin tadi masih terngiang-ngiang di otak Gilbert.

Setetes air mata jatuh. "Maafkan daddy El karena lengah menjagamu," ucapnya lirih.

Gilbert hanyut dalam diam sampai-sampai ia tak merasakan bahwa ada tangan yang mengusap air matanya.

"Daddy kenapa nangis?" Tanya El dengan suara serak khas bangun tidur.

Cepat-cepat Gilbert menghapus air matanya. "Siapa yang nangis hmm? Mata daddy barusan kemasukan debu"

El menatap sinis sang ayah. Ia tahu betul kalau Gilbert sedang berbohong. Mana ada seorang Gilbert membiarkan ruangan putranya terdapat debu barang setitik pun.

"Ah baby mau makan siang apa? Biar daddy belikan. Daddy tau kamu tidak suka makanan di sini," ujar Gilbert mengalihkan pembicaraan.

"Aku ingin seblak!"

"No"

"Ayam geprek"

"No"

"Cuanki"

"No"

"Berhenti berdebat, kakak sudah bawakan makanan untukmu El"

Sudah El bilang, Dante itu sepertinya punya dedemit. Lihat saja, perasaan ia dan Gilbert hanya berdua tiba-tiba saja si santet ini muncul tanpa suara.

"Dante jaga adikmu, daddy ingin keluar sebentar"

Namun tak semudah itu, Dante mencekal tangan Gilbert. "Jangan bilang daddy akan merokok lagi," bisiknya karena Dante tidak ingin El mendengar hal itu.

Dante peka, pasti Gilbert sedih setelah Kevin memberitahunya.

"El akan baik-baik saja selama kita menjaganya lebih ketat lagi"

"Wey apwaan nih bawa-bawa El?" Tanya bocah nakal itu yang masih mengunyah makanannya.

"Kunyah yang benar El!" Peringat Gilbert.

Gilbert menepuk bahu Dante. "Ini adalah jalan ninja daddy untuk menghilangkan sedikit masalah daddy"

"NO! Bersikaplah dewasa dad"

"Ayolah son, daddy ini sudah dewasa malah mau ke tua jangan samakan dengan bocah tengil itu," tunjuk Gilbert pada El dengan dagunya.

"Sekali no! Tetap no!"

"Kalau daddy masih melawan jangan salahkan aku akan mengurungmu bersama dua bocah tengil ini, mau?" Dante menaik turunkan alisnya seakan-akan ingin bermain-main dengan sang macan.

"Siapa kau berani mengancamku!"

"Aku dokter anda sekaligus anak anda yang paling tau kesehatan anda jadi anda jangan coba-coba dengan saya kalau anda tak mau saya mencabut semua fasilitas yang saya berikan untuk anda sebagai dokter anda!"

"Huaaaahaha....uhuuk...uhuuuk" El tertawa sampai terbatuk-batuk melihat seorang Gilbert bisa kalah dengan seorang dokter gadungan macam Dante.

"Apa yang kau perbuat!" Dante langsung menepuk-nepuk punggung El sedangkan Gilbert langsung memberikan minum untuk El.

"Horang keselek nanya la- aaasssshhh"

El langsung menegang dadanya yang terasa nyeri. Napasnya juga sedikit berat menahan sakit.

"Berbaring dulu El, biar kakak panggilkan Kevin," titah Dante.

"U- udah kak, El baik-baik saja kok"

"Tidak ada penolakan Elnathan!" Tegas Gilbert. Sakit rasanya melihat putranya seperti ini.

BABY/I ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang