Kesialan

7.1K 642 38
                                    

Happy reading
Sorry for typo

Pagi buta menjadi pagi yang sangat mengharu biru buat El dan Jojo mereka hanya bisa berpelukan di tempat tidur bersamaan dengan menunjukan tangan kanan mereka yang untuk kesekian kalinya di tusuk jarum si santet.

"Jojo gara-gara lo anying!" Tuduh El.

"Babi lo, semua ini gara-gara lo, engga ngaku lo!" Tuduh Jojo balik.

Ya begitulah sikap kedua curut tak berakhlak yang saling mencaci satu sama lain. Mereka sebenarnya masih bingung mengapa mereka berakhir di tempat laknat bin horror ini. Tiba-tiba saja saat mereka terbangun, mereka sudah berada di rumah sakit.

Ya, benar sekali semua itu ulah ketiga setan. Kemarin saat Jojo sedang mencari El ia tiba-tiba diculik oleh Clovis. Sedangkan El sudah ditemukan pingsan di gudang sekolah akibat kelelahan.

"Lah lo kenapa coba make ditusuk segala?"

"Mau tau jawabannya?" tanya Jojo.

"Tanya pawang lo semua!"

"Anying pawang lo juga sekarang malah pawang lo lebih banyak dari gue"

"Maksud lo?"

"Ya iya lah pawang lo bukan hanya empat setan tapi tambah orang tua lo"

"Oh jadi selama ini orang tua gue bukan orang tua lo gitu? Padahal orang tua gua udah anggap lo anak walaupun anak dapet nemu"

"JOJO!" Sentak El.

"DIAM!"

Kedua bibir bocah ingusan itu langsung kelu tak bisa berbicara apapun setelah ditatap delapan bola mata yang terus menatap mereka tajam lebih dari samurai sekalipun.

"Tau ini jam berapa?"

El dan Jojo hanya diam tak menjawab lagi Gilbert mendekat.

"Jawab!" sekarang Dante yang membentak.

El melirik ke arah jam dinding. "Jam lima kak," cicit El memberanikan diri.

"Apa kalian tau ini dimana?"

"Di...rumah...sakit...bang" sekarang giliran Jojo yang menjawab pertanyaan Clovis.

"Kenapa kalian berisik dan malah bertengkar?"

"Dia kak yang duluan." tunjuk El dengan semangat.

"Engga kak, El yang duluan," timpal Jojo.

"DIAM!"

Baru saja mulut Jojo dan El akan mengeluarkan suara lagi tapi tatapan Gilbert langsung menghunus mereka.

"Ingat kalian ada di rumah sakit, dan peraturan di rumah sakit tidak boleh berisik!" timpal Kevin.

"Maaf," ucap mereka serempak.

"Tidur." Dante mendekat berniat akan menyelimuti mereka lagi.

"Kak kata bunda kalau udah subuh engga boleh tidur lagi, pamali," ujar Jojo.

Dante menghela napas panjang dan melirik Kevin, Kevin yang mengerti langsung mendekati Jojo.

"Kamu nggak usah membantah karena kamu harus banyak istirahat!"

Tangan Kevin terulur mendekati infusan Jojo dan menyuntikan obat yang bisa membuat Jojo tidur.

"Akh... Sakit!" Jojo meringis walaupun tak langsung kena kulit tapi rasanya akan sama.

Sedangkan Dante tanpa aba-aba langsung menusukan jarum ke infusan El membuat El menjerit kaget dan sakit.

Tapi itu tak berlangsung lama setelah beberapa menit mereka terkulai lemas dengan saling memeluk.

BABY/I ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang