Benci

13.2K 1K 8
                                    

Happy reading
Sorry for typo

Sudah persekian detik El hanya mendengarkan semua kata-kata dari guru di depannya sungguh homescholing sangat membosankan.

"Tuan, tuan muda apa anda mendengarkan saya?"

"Tuan!"

"TUAN MUDA"

"Eh mincret copot"

"Maaf tuan apa yang anda bicarakan?"

"Eh itu apa, ah lupa"

"Dahlah gue mau tidur ngantuk, udah dulu ah belajarnya percuma, bikin gue ngantuk aja"

"Tapi tuan..."

"Berisik, gue mau ke kamar dulu." Baru saja El akan berpisah dengan tempat duduk nyamannya Jake dengan tidak warasnya malah memegang bahu El agar kembali duduk.

"Maaf tuan, belajarnya belum selesai ini baru saja lima menit anda sudah akan beranjak pergi"

"Jake lo ah, kita P.U.T.U.S"

Jake hanya bisa cengo dengan perkataan El apalagi guru homescoling El tak bisa berkata apa-apa mungkin dia sudah berpikir El, belok.

Kesempatan tak datang dua kali bila tak di gunakan dengan baik,begitu juga El tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

Dengan langkah seribu El langsung berlari melewati Jake yang masih diam saling menatap dengan guru El ya sebut saja namanya mawar.

Ia segera masuk ke kamarnya dan menutup pintunya kasar tak lupa juga El menguncinya.

"Aaaarrgghhh... Gua mau sekolah biasa bego bukan kek gini!" Kesal El sambil membanting tubuhnya ke kasur.

Terdengar jelas di telinga El jika Jake terus mengetuk pintu kamarnya dan memanggilnya. El memilih abai, malas sekali untuk membuka suaranya untuk membalas panggilan Jake.

Jake yang merasa diabaikan langsung saja membuka kamar tuan mudanya dengan kunci cadangan.

"Tuan muda mohon koordinasinya jika tidak ingin tuan Gilbert marah"

"Bodo amat! Gua pusing, pergi lo!" Sentak El yang masih rebahan di atas kasur empuknya.

"Ta-"

"PERGI!"

Jake menghela napasnya. Dengan sangat berat hati ia meninggalkan El sendiri di kamarnya.

Ah El benar-benar rindu dijemur saat upacara, lari keliling lapangan sampai pingsan, kejar-kejaran dengan guru BK, nyebat di wardomi samping sekolah, atau ngadain konser dadakan saat jam kosong.

El menenggelamkan wajahnya di bantal kemudian ia menangis. Ia sudah lelah.

"Langit tolong datangkan keajaiban buat gue kenapa gue jadi iri sama Jojo yang notabene adalah sahabat gue"

"gue lelah gue pengen balik lagi kayak dulu kenapa cuma Jojo si anjing yang dapet perhatian lebih lah gue yang katanya anak kandungnya di perlakukan seperti ini sungguh tak adil Tuhan"

Dalam diam El hanya bisa merenungkan nasibnya yang sudah tak bisa seperti dulu lagi dan sekarang apa Jojo si anjing yang malah boleh kesana kemari.

Ceklek

"Bisa engga sih kalau masuk kamar orang ketuk pintu dulu!"

"Najis lo emang lo siapa pake ketuk pintu segala, biasanya lo di rumah gue juga kagak"

El sudah tau siapa yang masuk ke kamarnya dari bau-baunya sudah pasti itu Jojo si anjing.

"PERLU LO TAU INI RUMAH GUE DAN DI SINI KAMAR GUE JADI ADA ATURAN YANG HARUS LO TAATI!"

BABY/I ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang