Happy reading
Sorry for typoDengan cepat Clovis membuang pisau di tangan Jojo. Ia meringis melihat leher sang adik ternyata sudah tersayat cukup panjang. Sepertinya cukup dalam, untung saja belum mengenai pembuluh darah besar di sana.
"Apa yang kamu lakukan hah!" Bentaknya. Tak lupa ia memegangi tubuh Jojo yang terus memberontak ingin mengambil kembali pisau tersebut.
"Hiks lepaskan Jojo! Jojo hiks mau hiks tebus kesalahan Jojo hiks." Tangis Jojo kembali pecah.
"Jojo pantas mati!" Pemberontakan Jojo semakin brutal membuat Clovis sedikit kewalahan. Tidak ada cara lain, Clovis harus menidurkan Jojo. Bisa-bisa Jojo beneran mati karena kehabisan darah.
"Maafkan kakak"
Clovis memukul tengkuk Jojo sedikit keras sehingga mengakibatkan anak nakal itu pingsan seketika.
Perasaan Clovis begitu hancur melihat kedua adiknya yang sedang tidak baik-baik saja. Cepat-cepat ia menggendong Jojo, tak peduli jika pakaian mahalnya itu ternodai dengan darah Jojo.
"Jangan tinggalkan kami, kalian sumber kebahagiaan kami," ucap Clovis sambil mengelus punggung Jojo.
Saat Clovis berlari melewati ruang ICU, Gilbert terkejut saat sekilas ia melihat putra sulungnya itu tengah menggendong Jojo dan berlumuran darah.
Ia pun berinisiatif menyusul Clovis ke ruang IGD. Sesampainya di sana ia sudah menjumpai Clovis yang sedang menunggu di luar.
"Ada apa Clovis?" Tanyanya penuh khawatir.
Clovis menghela napas panjang. "Jojo berniat bunuh diri, ia merasa bersalah karena ia pikir ia yang telah membuat El seperti ini"
Gilbert memijat pangkal hidungnya. Oh astaga masalah El belum selesai dan kini malah bertambah.
"Bagaimana keadaannya sekarang?"
"Entahlah, tapi tadi kulihat lukanya cukup dalam. Untung saja aku cepat menemukannya"
"Ah iya apa kondisi El sudah baik?" Kini gantilah Clovis yang bertanya.
"Kata Kevin sudah sedikit membaik namun ia harus tetap dipantau ketat"
Tak lama berselang seorang dokter keluar dari ruangan tersebut. "Permisi tuan Gilbert dan tuan Clovis," panggil dokter tersebut.
Kedua ayah dan anak yang merasa terpanggil itu pun langsung menghampiri dokter tersebut.
"Langsung intinya," ucap Gilbert. Otaknya sudah tak mampu lagi menerima informasi berat.
"Baik tuan, kondisi tuan muda Jojo sangat baik, tidak ada masalah serius yang ditimbulkan luka tersebut. Maafkan kami harus memberi tuan muda obat penenang karena tadi tuan muda sempat memberontak selama penanganan," jelas dokter itu.
Gilbert dan Clovis mengangguk paham. "Bagus, lanjutkan pekerjaanmu," balas Clovis.
"Baik tuan, saya akan segera memindahkan tuan muda ke ruangannya"
•••
"Jo, Jojo. Anjing Jojo bangun bangsat!"
Seketika Jojo membuka matanya. Ia begitu terkejut saat melihat El yang sedang berada di hadapannya. Tunggu bukankah El tengah dirawat sekarang. Lalu mengapa dirinya dan El sedang berada di antah berantah begini.
"El i- ini lo kan?"
El terkekeh pelan. "Ya iya lah ini gue, emang siapa lagi orang tertampan di dunia kalau bukan gue"
"Lo gak papa kan? Lo gak ada yang sakit?" Jojo membolak-balikkan badan sahabatnya dan melihatnya dengan teliti.
"Hey stop it. Jo, gue gak suka lo nekad kaya tadi. Ini semua bukan salah lo, gue yang salah karena udah kabur dan menjerumuskan lo"

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY/I EL
De TodoMemiliki paras imut seperti bayi tapi kelakuannya seperti babi, siapa lagi kalau bukan El. Elnathan, anak yang dibuang oleh ibunya sendiri. Sungguh miris nasib El, setiap hari ia harus bekerja untuk memenuhi segala himpitan ekonomi yang dialaminya. ...