Manja

7K 567 37
                                    

Happy reading
Sorry for typo

Satu bulan, catat SATU BULAN El dipenjara di rumah sakit kakaknya. Bukan hanya fisik yang lelah namun mentalnya juga lelah.

Akhirnya udara luar yang selama ini El dambakan bisa terhirup juga.

"Selamat pagi dunia!!!" Teriaknya saat ia keluar dari lobi rumah sakit. El pun menjadi pusat perhatian beberapa pengunjung dan petugas. Tenang saja, urat malu El sudah putus sejak orok.

Teriakan El sungguh membahana sampai-sampai telinga Clovis berdengung dibuatnya. "Sekali lagi kamu berteriak kakak kembalikan kamu ke dalam," ancam Clovis.

"Ehe, peace," balas El dengan cengiran khasnya.

"Kak turunin dong." El menggeliat dalam gendongan Clovis. Sekarang kakinya sungguh gatal ingin berjalan kembali.

Oh iya ngomong-ngomong kaki El sudah kembali berfungsi karena efek dari obat Dante sudah habis. Ah soal Dante, El masih kemusuhan dengan kakaknya itu sampai detik ini.

Tak menjawab ucapan si bungsu, Clovis langsung saja berjalan masuk ke lobi dan hal itu sukses membuat El terkejut bukan main.

"Eh eh iya kak iya, El bakalan nurut"

Setelah mendengar penuturan El, Clovis tersenyum dan membawa El keluar. Jake juga sudah datang untuk menjemput tuan muda kesayangannya.

"Silahkan masuk tuan muda," ucap Jake sopan. Tak lupa senyum selalu menghiasi wajah tegasnya.

Tanpa berlama-lama lagi Clovis dan El masuk ke dalam mobil. Tak ada perbincangan diantara mereka selama perjalanan karena sang biang kerok tengah tertidur.

Biasalah El bawaannya pingin tidur mulu kalau lagi perjalanan.

•••

"BABI EELLL!" Teriak Jojo menyambut kedatangan adiknya.

Dengan sigap Clovis menyentuhkan telunjuknya di bibirnya, menyuruh Jojo untuk tidak berisik.

"Maaf," balas Jojo dengan berbisik.

Clovis langsung membawa El ke kamarnya, menidurkan El dengan pelan agar El tak terusik dengan pergerakannya.

"Jangan berisik kalau kau tak mau mulutmu dijahit kak Dante"

"Ok!" Bisik Jojo.

Baru saja Jojo dan Clovis berbalik arah ingin keluar dari kamar El tiba-tiba terdengar teriakan dari belakang mereka.

"Huaaaaaaaa, hantu!"

Jojo dan Clovis langsung berbalik dan mendekati El,menenangkan El yang masih menutup mata dengan mulut yang terus berbicara tak jelas.

"Dia kenapa kak?" tanya Jojo.

Clovis hanya menggedikan bahunya dan mengusap-usap punggung El agar El tenang kembali.

Dasar El, bocah tak terduga, anak itu malah melayangkan tanganya tepat di pipi Clovis membuat pipi Clovis sedikit berdenyut nyeri.

"Anjing lo, berisik!" Ucap El masih dengan mata tertutup.

Melihat kejadian di luar nalar itu Jojo ingin sekali merekam dan menyebarkannya tapi apa daya Jojo tak bisa hanya ingin tertawa saja Jojo sudah di hadiahi tatapan tajam dari Clovis.

Antara percaya atau tidak Clovis menidurkan kembali El dengan pelan setelah dengkuran halus terdengar kembali.

"Jangan bicara hal ini pada siapapun!"

Jojo yang bingung hanya diam dengan wajah melongo tak mengerti apa yang di katakan Clovis.

"Apa kau mengerti?" tanya Clovis.

BABY/I ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang