"Hai Mel." Sapa docta yang melihat Melati memasuki ruangan mba Wid
"Ya ampun Melatiii dari mana aja bisa bisanya janjian kemaren datengnya hari ini." Sambar mba Wid
"Kenapa pucat sih Mel?Sakit?" tanya mba Naf,ya karena Melati terlihat pucat.Sebenarnya mereka menyedari mata Melati sangat sembab namun mereka coba untuk tidak bertanya hanya lewat tatapan mata 3 sejoli ini sudah tau apa yang di maksud satu dengan yang lainnya.
"Docta tolong periksa gua dong,infus juga kalo bisa." Ujar Melati yang langsung membaringkan badannya ke sofa
"Ya udah yuk gua periksa dulu ke ruangan gua aja." Ujar docta yang membantu Melati berdiri
"Bisa kan Mel?." Tambah mba Naf yang kemudian membantu docta sedangkan mba Wid hanya menatap mereka dengan tatapan kosong
"He widyaaa bisa bisanya lu liatin doang yaa."kata docta kepada mba Wid yang membuat mba Wid sadar dari angan angannya,ya tadi dia sedang berpikir bagaimana jika Melati melihat video itu
"Eh iya ya ampun maaf lupa."jawab mba Wid dan beranjak dari duduknya
"Udah gak apa-apa,kayak sakit berat aja ini aku cuman pusing aja." Ujar Melati yang mencoba untuk berdiri sendiri setelah itu mereka pun berpindah tempat ke ruangan docta---------------------------
Mama
Bang besok mama,papa sama adek-adek berangkatnya pagi ke Bali,masih bisa masuk kan?Jordan
Iya maMama
kalian berangkat jam berapa bang?Jordan
gak tahu ma,abang ikut ajaMama
Ya udah siap siap aja biar gak ada yang lupa,nanti mama bawain beberapa kaos abang yang ada disiniJordan
Iya ma,terimakasih ya maPara atlet diizinkan untuk mengajak keluarga mereka dan keluarga Jordan akan tiba besok pagi sedangkan keluarga Meli akan datang di kesokkan harinya.
Terpantau semua atlet sedang sibuk mempersiapkan barang-barang mereka,jam menunjukkan pukul 16.00 wib dimana jam keberangkatan sudah tidak lama lagi,lewat pesan grup di sektor masing-masing bahwa mereka akan berangkat ke bandara jam 17.00 wib
"Shanju ikut Jo?"tanya Ginting kepada Jonathan yang sedang duduk santai di ruang tamu asrama putra,dam mereka pun sudah rapi karena sejam lagi mereka akan berangkan ke bandara
"Ikut tapi pas tanding nanti,Mitzi gimana?" Jonathan melemparkan kembali pertanyaannya kepada Ginting
"Gak bisa dia,padahal gua pengen banget dia ikutan." Jawab Ginting
"Next timelah ya." Balas Jonathan sambil mengusap bahu Ginting
"cielah pacaran." Ejek Kevin yang baru saja keluar dari kamarnya
"Mentang-mentang ntar turnamen disiarin di stasiun TV mertua jadi udah erbunga bunga dia ting." Ejek Jonathan kepada Kevin dan ya benar saja kevin sedang memakai kaos dengan motif dedaunan
"makanya hidup tu jangan ngebucn terus jadi butakan,jelas jelas ini daun bukan bunga."bantah Kevin kepada Jonathan
"Di bunga kan ada daunnya,benerkan orang tua?" sam bar Jonathan kepada ko Marcus yang baru saja keluar dengan kopernya namun tidak ada respon dari ko Marcus karena memang dia tidak paham apa yang mereka bicarakanTiba tiba saja Jordan keluar dengan membawa 1 koper dengan tas di pundaknya namun tak ada sepatah katapun yang dikeluarkan
---------------------------
Lagi lagi 3 sejoli ini gagal untuk berbicara dengan Melati
"Kenapa sih skarang mau ngomong sama Melati susahnya kayak mau ketemu artis korea." Celetuk mba Wid dengan nada kesal
"Ya kita harus liat situasi juga wid gak bisa langsung nyosor ajakan kasian juga Meli." Ujar Docta yang mengusap lembut pundak mba Wid
"Iya mba bener kata docta mending kita sabar dulu lagian ini kabar kan gak baik jadi mending kita liat dulu situasi sama kondisinya Meli apalagi mereka udah mau turnamen ini." Sambung mba Naf yang setuju dengan perkataan docta,mba Wid juga akhirnya mengiyakan saran kedua temannya itu dari pada mereka banyak bicara nantinya
"Iya ibu-ibu iyaa,permisi ya saya mau melanjutkan pekerjaan sama mau wawancara beberaoa atlet dulu." Ujar mba Wid dan berlalu pergi meninggalkan docta dan mba Naf
"Ya udah docta gua juga ya mau foto-foto." Kata mba Naf kepada docta sambil mengangkat camera yang ada di tangannya kemudia pergi meninggalkan docta sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (PraMel)
RandomThank u for support Stan Pramel ❤️ 100% FIKSI tidak ada sangkut paut dengan kehidupan nyata. "Ketika kita dilahirkan kita sudah memiliki takdir dan tujuan untuk apa kita dilahirkan. Setiap dari kita memiliki takdir yang berbeda entah itu takdir meng...