"Sayangg" panggil Melati sembari menggenggam tangan Jordan
"Mel biasa aja gak usah kayak gini" ujar Jordan kemudian melepaskan genggaman Melati yang membuat Melati terkejut juga tidak paham dengan perlakuan Jordan saat ini
Melati yang tampak sudah lelah dengan sikap Jordan dari tadi pun langsung melepaskan genggamannya kemudian meminta Akbar untuk menukar tempat duduk, ya benar saja mereka semua duduk bersama partner mereka masing-masing
"Kenapa kak?" Tanya Gischa
"Males gua duduk sama patung" celetuk Melati yang membuat Gischa cengengesan
"Masih di diemin lu kak?" Tanya Gischa
"Ya gitu, udah biarin aja dia bodoh amat" ujar Melati yang kini memilih untuk memejamkan matanya
Kini mereka sedang transit namun mereka tidak di izinkan turun oleh ci Vita melainkan harus tetap stay di dalam pesawat
"Meli sama Ucok pisah ranjang?" Celetuk mba Wid
"Anjir pisah ranjang" jawab docta sembari tertawa yang sedang mengunjungi bangku mba Wid dan mba Naff ya docta sendiri duduk bersama ci Vita
"Iya itu Meli duduk sama Gischa padahal tadi kan seharusnya sama calon suami" balas mba Naff
"Gak paham lagi sama dua manusia itu" celetuk mba Wid
-----
"Ma buat buat cincin pernikahan jadi kan di tempatnya suami kak Greysia?" Tanya Monly
"Iya kan kemaren mereka ngomong gitu" balas mama Heelinche yang sedang memasak sebab sebentar lagi papa Daud, mama Eva juga Dava akan datang untuk urus mengurus perihal pernikahan Jordan dan Melati
"Mau yang modelnya berlian kan terus ada inisial?" Tanya Kevin
"Iya mau yang gitu sih tapi ini coba aku telfon dulu kali ya" ujar Monly
"Iya coba tanyain" balas mama Herlinche
-----
Akhirnya mereka semua tiba di German langsung menuju hotel, sesuai dengan yang sudah di perintahnya bahwa 1 kamar akan di tempati 3 orang kecuali ci Vita, Ia berada di kamar sendiri namun nyatanya Jordan membantah dan Ia ingin berada di kamar sendiri tidak mau bergabung dengan Akbar juga Dejan. Ci Vita pun menyetujui hal itu
"Ada-ada aja sih Jordan" celetuk Gloria sembari membongkar kopernya
"Mungkin dia rada aneh kali ya sekamar ama juniornya biasanya kan dia sekamar tu sama Rinov, Fajar dan kawan-kawan" balas Gischa sedangkan Melati hanya diam
"Iya juga sih, tapi seharusnya bisa adaptasi gitu" balas Gloria
"Biarin aja sih kan duit abang haha" balas Gischa, ya benar Jordan memilih untuk berada di kamar sendiri namun biaya di tanggung sendiri
Kini ci Vita berada di kamar Melati, Gischa juga Gloria
"Mel gimana Jordan?" Tanya ci Vita
"Ga tau ci, sampe sekarang aja gak ada ngomong apa-apa" jawab Melati
"Coba gih ngomong, besok udah turnamen kalo lu berdua masih kayak gini di lapangan juga nanti pasti buruk" balas ci Vita
"Bener Mel mending sekarang lu coba ngobrol sama dia" tambah Gloria
"Heii inget ngobrol bukan yang lainnya" ledek Gischa
"Haha enggaklah, ya udah ci aku coba ke dia dulu" jawab Melati kemudian menghampiri Jordan ke kamarnya
Jordan pun mempersilahkan Melati untuk masuk dan dia langsung merebahkan dirinya kembali ke kasur sembari memainkan ponselnya
"Jor?" Panggil Melati, sebenarnya Ia malas juga jika harus membujuk Jordan seperti ini tapi semua Ia lakukan untuk turnamen mereka besok
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (PraMel)
RandomThank u for support Stan Pramel ❤️ 100% FIKSI tidak ada sangkut paut dengan kehidupan nyata. "Ketika kita dilahirkan kita sudah memiliki takdir dan tujuan untuk apa kita dilahirkan. Setiap dari kita memiliki takdir yang berbeda entah itu takdir meng...