Tiba" mama Eva masuk
"Mel di luar ada coach Nova katanya mau ngobrol sama kamu." Ujar mama Eva dengan wajah yang sendu
Meli pun sontak terkejut dengan kedatangan mama Eva yang memberitahu dirinya bahwa ada coach Nova,Melipun segera bergegas untuk keluar menemui coach Nova------
Sedangkan para atletnya sedang berada di pantai dan situasi dipantai saat ini benar-benar yang menjadi topik adalah kekalahan Jordan dan Melati atas ganda campuran india yang non unggulan
"Gila sih down banget honey" ujar Fajar
"Ini nih akibatnya masalah pribadi di bawa bawa ke karir" tambah Jonathan
"Gua lebih kasian ke kak Meli sih" ujar Yere dengan nada dan raut yang sedih
"Iya sih gua juga lebih mikir Melinya dibanding Jordan." tambah Kevin
"Coach Nova juga keliatannya marah banget,mana tadi pas wawancara dia speak up klo mereka emang ada masalah pribadi lagi." tambah Ginting sambil memakan cemilan yang dia bawa
"Nah iya gua juga gak abis pikir sama coach Nova yang bisa mempublikasikan privasi atlet nya sendiri" balas Fajar dengan wajah serius
"Gua kalo jadi Jordan sama Meli gua bakal tuntut sih karena sudah mengobrak abrik privasi gua." Tambah Kevin dengan tegas dan semua yang ada disitupun hanya menganggukkan kepala yang dimana mereka setuju dengan pernyataan Kevin "Kalo salah di tegur dong secara baik,sopan juga tegas jangan langsung ambil ahli sendiri kan nanti kesannya coach malah manas manasin situasi dan dia juga jatohnya kayak ikut alurnya netizenkan." Tambah Kevin lagi
"Ya mau gimana udah terjadi juga kan kita bantu doa dan support mereka aja biar mereka pelan-pelan bisa bangkit lagi dan ada dalam performa terbaik mereka,mereka tu paket komplit cuman ya itu namanya manusia pasti akan ada kurangnya." Ujar ko Marcus
"Kacamata orang tua kalo udah ngomong selalu benar." ledek Kevin kepada ko Marcus yang membuat semua teman teman hanya bisa tertawa------
Meli pun keluar dari kamarnya dan langsung duduk di hadapan coach Nova dengan wajah yang tidak baik baik saja sedangkan mama,papa dan Dava memilih untuk tidak berada disitu mereka ingin anaknya itu menyelesaikan permasalahannya dengan coach saja.
"Udah liatkan akibatnya?Puas kamu sama Jordan?" Ujar coach Nova dengan nada tegas
"Maaf coach" jawab Meli dengan air mata yg mengalir
"Gak ada yang perlu di maafkan,yang diperlukan adalah perubahan.Kamu mau gini terus?iya?karir yang kamu bangun dari kecil akan hancur dengan seketika kalo kamu gini terus." Ujar coach Nova sedangkan Meli sedari tadi hanya menangis ya tentu dia sangat menyesal dengan segala yang terjadi
"Saya sudah tau permasalahan kamu sama Jordan,dari hylo saya liat emang ada yang tidak biasa dari kalian tapi waktu beberapa hari kemaren saya dapat info kalian keluar bareng jujur saya seneng dengarnya karena berarti hubungan kalian membaik eh tiba-tiba dengar lagi bermasalah lagi.Mau sampai kapan Mel?setelah ini masih ada IO dan WTF kalian harus ngejar poin supaya bisa ke WTF tapi kalo udah kayak gini gimana? Cobalah redam keegoisan kalian demi karir dan prestasi,kalo memang ini masalah hati bicarain baik-baik gak perlu kayak anak kecil ambek ambekan." Ujar coach Nova dengan nada tinggi sedangkan Melati masih tetap ada pada situasinya tadi
"Kalau mau sukses ya harus merangkak dari bawah Mel,kita manusia aja kalo mau orang dewasa ya harus jadi bayi dulu,semua penuh proses bukan engga.Kalo alasannya karena capek gak mungkin karena ini sudha menjadi tanggung jawab kalian sebagai atlet.Saya harap kamu dan Jordan bisa secepatnya menyelesaikan permalasahan kalian sebelum Indonesia Open,terimakasih saya permisi." Ujar coach Nova yang kemudian pergi meninggalkan Melati dengan tangisannyaSetelah kepergian coach Nova Orang tua dan adik Melati langsung berjalan ke arah Melati
"Udah jangan nangis ingetkan kata papa dulu waktu kamu masih kecil terus papa bilang Mel kalo mau jadi bintang yang bersinar itu gak mudah kamu harus banyak berusaha untuk jadi lebih terang dari semua bintang yang ada." Ujar papa Daud sembari membawa anak perempuannya ke dalam pelukannya sedangkan mama Eva pun tidak sadar air matanya ikut terjatuh,Dava yang melihat mamanya ikut menangis pun membawa mamanya ke dalam pelukannya
"Gak apa-apa kegagalan kali ini dijadikan pembelajaran buat kedepannya lebih baik ya sayang.Kalau mau nangis,nangis aja semau kamu ada mama,papa sama adek disini yang selalu nemenin kamu,Allah juga gak akan ninggalin kamu sayang." Tambah papa Daud.
"Papa...." ujar Melati sendu dan tangis Melati pecah tidak terbendung lagi dia menangis dan mengeluarkan segala penyesalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (PraMel)
RandomThank u for support Stan Pramel ❤️ 100% FIKSI tidak ada sangkut paut dengan kehidupan nyata. "Ketika kita dilahirkan kita sudah memiliki takdir dan tujuan untuk apa kita dilahirkan. Setiap dari kita memiliki takdir yang berbeda entah itu takdir meng...