"Mon kamu ambil beberapa baju kakak, pa ayo kita pelan-pelan bawa Meli ke bawah" ujar mama Herlinche
"kak telfon abang kamu" tegas papa Setio
"iya pa" balas Monly sembari mencoba telfon Jordan namun tidak ada jawaban dari Jordan
"duh abang cari mati banget di tangan papa" batin Monly sembari mencoba chating Jordan menggunakan whatsapp
"maaa" merinti Melati lagi saat di tengah perjalanan
"ma coba cek enggak pendarahan kan astagaa" ujar Monly yang ikutan panik, mama Herlinche pun mengikuti perintah Monly
"enggak kak, ini kontraksi kayaknya tapi kok udah mau sejam ya biasanya kalo kontraksi yang lama gini tuh di trimester tiga" ujar mama Herlinche
"sayang kuu ponakan cantikk sabar yaaa" balas Monly sembari mengeluss perut Melati sedangkan Melati masih saja kesakitan
Saat tiba di rumah sakit mama Eva, papa Daud juga Dava sudah terlebih dahulu tiba karena tadi Kevin langsung memberi kabar kepada Dava
Melati langsung di larikan ke Icu untuk pemeriksaan lebih lanjut untung saja dokter Thomas masih ada dikarenakan sedang menangani persalinan di malam itu
"Semuanya maaf tunggu di luar dulu ya biar saya tangani dulu" ujar dokter saat tiba di ruang UGD
Semua kian khawatir, mama Eva juga mama Herlinche saling menguatkan
"semoga gak kenapa-napa ya mam" ujar mama Eva
"aminn mam aminn" balas mama Herlinche
"Jordan kemana?" Tanya papa Daud spontan
"Belom pulang pap, yang dari sore itu pergi" balas papa Setio
"kayaknya abang sama kakak berantem deh" sambung Monly
"gak wajar lelaki beristri jam segini belom pulang" ujar papa Daud nampak sedikit emosi yang membuat semuanya terdiam
------
Pukul 04.15 wib Jordan tiba di rumah namun saat Ia memasuki kamar Ia tidak lihat ada Melati disana, Ia memutuskan ke kamar mamanya dan secara bergantian ke kamar Monly namun tidak ada siapa-siap juga disana
"mbaaa orang-orang pada kemana? Kok gak ada? Meli mana mba?" Tanya Jordan saat Ia melihat mba yang baru saja keluar dari kamarnya
"pada ke rumah sakit, tadi ibu perutnya sakit pak" ujar mba
"ibu? Siapa? Mama?" Tanya Jordan heran
"Ibu Melati pak" jawabnya yang membuat mata Jordan melebar dan mencoba memeriksa ponselnya ya benar saja awalnya Melati menelfon dirinya 6 panggilan tak terjawab dari istrinya dan beberapa panggilan dari keluarganya serta Dava dan papa Daud, Ia pun bergegas beranjak pergi ke rumah sakit
-----
"Kok lama banget ya mam udah hampir sejam loh di dalam" ujar mama Eva
"iya ya kok lama" balas mama Herlinche
"sampai terjadi apa-apa sama bayi mereka demi Tuhan Jordan akan habis di tangan papa" sambar papa Setio yang sedari tadi menahan emosi
"pa ini kan musibah gak sepenuhnya salah abang" sambung Monly mencoba menenangkan papanya
"Iya emang musibah tapi better kalo Jordan ada disana, kita aja gak tahu kan udah berapa lama kakak kesakitan kayak tadi" balas paap Setio
"udah kak diem aja" ujar Kevin
------
"Mel ini saya langsung lakukan pemeriksaan ke mulut rahim ya biar sekalian aja, soalnya besokkan minggu pagi saya gak disini aanti masuk sore, gimana?" Tanya dokter di sela-sela memeriksa kondisi Melati sedangkan Melati terbaring lemah
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY (PraMel)
RandomThank u for support Stan Pramel ❤️ 100% FIKSI tidak ada sangkut paut dengan kehidupan nyata. "Ketika kita dilahirkan kita sudah memiliki takdir dan tujuan untuk apa kita dilahirkan. Setiap dari kita memiliki takdir yang berbeda entah itu takdir meng...