1. February 2nd

1.3K 229 54
                                    

Assalmualaikum

Jangan lupa vote dan ramaikan komen di setiap paragrafnya ya. Happy Reading!

-
-

Titik Ubah1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Titik Ubah
1. February 2nd

Sore harinya Key sudah bersiap untuk pulang. Ia baru saja selesai melakukan diskusi bersama teman-teman satu dosen pembimbingnya. Kini, laki-laki itu tengah bersiap di mobil. Setelah melempar asal tas ranselnya ke jok belakang Key berniat untuk memasang seltbet. Namun gerakannya terhenti saat satu notifikasi dari sang mama masuk ke ponselnya.

Mama : Sayang, nggak lupa kan besok tanggal berapa?

Begitu pesan yang dikirimkan oleh Rifda-mamanya. Key tersenyum tipis, ia tidak mungkin lupa bahwa besok adalah tanggal 2 Februari. Satu hari di bulan Februari yang secara tiba-tiba mengubah kehidupannya.

Key : 2 Februari Mah
Key : Key nggak mungkin lupa.

Setelah mengirimkan pesan pada mamanya, Key kembali melanjutkan kegiatannya, memasang seltbet dan menghidupkan mesin mobil untuk segera pulang. Pulang ke rumahnya, tanpa memberitahu sang ibunda. Mungkin ini juga yang membuat Rifda menghubunginya.

Biasanya Key akan pulang ke apartemen, tetapi karena mengingat besok tanggal 2 Februari. Ia sengaja pulang untuk menemani Rifda di rumah.

Suara merdu Avenged Sevenfold yang mengalun dari speaker mobilnya menjadi teman perjalanan Key sore ini.

How do I live without the ones I love?

Sepenggal lirik lagu itu seolah mewakili perasaan Kayana. Bisakah dia hidup tanpa seseorang yang dicintai? Jawabannya jelas harus bisa. Sudah empat belas tahun yang lalu, buktinya sekarang laki-laki itu masih bisa hidup. Walaupun semuanya terasa berbeda.

Lampu lalu lintas sudah berubah warna menjadi merah. Mau tidak mau Key harus berhenti daripada harus menerobos yang akibatnya akan fatal jika di tengah-tengah sana ia menabrak sesuatu atau lebih buruknya lagi dialah yang akan ditabrak.

Tok... Tok... Tok...

"Tisu nya, Kak?" Key menoleh ke arah seorang anak laki-laki yang mengetuk kaca mobilnya barusan.

Anak itu menawarkan tisu kepada setiap pengendara yang berhenti. Sesaat kemudian Key menurunkan kaca mobilnya, "Berapa tisunya?" tanya Key.

"Sepuluh ribu, Kak," jawab anak itu.

TITIK UBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang