"It's better to say 'Good bye' than 'I'm okay' but lie."
—Titik Ubah-
-Titik Ubah
Extra Chapter 3 : Tak Sampai Jumpa❤️
Balqis begitu bersemangat saat Kayana mengatakan bahwa mereka akan berkunjung ke rumah Athalla dan Nazra. Jika bukan karena ada pekerjaan yang akan di bahas oleh laki-laki itu dengan Athalla, entah kapan dia akan berkunjung ke rumah sahabatnya itu. Sejak pernikahannya dengan Kayana yang sudah memasuki bulan kedua, Balqis belum memiliki kesempatan untuk bertemu Nazra. Membuat wanita itu merindukannya, terlebih lagi dengan Maysa dan Marva.
"Mas, ke rumah Nazra jam berapa?" tanya Balqis yang kelihatan begitu antusias.
Kayana terkekeh sembari melirik ke arah istrinya itu, mengabaikan layar ipad nya yang masih menunjukkan file-file pekerjaan yang minta diselesaikan.
"Nanti sore aja, deh, kayaknya." Mendengar jawaban Kayana, Balqis meluruh.
Ia pikir, mereka akan berangkat pagi. Bahkan wanita itu rela membereskan rumah lebih awal.
"Oh, sore, ya?" Balqis berusaha tidak menunjukkan kekecewaannya.
Mendengar suara istrinya yang tiba-tiba berubah lebih pelan. Kayana lantas benar-benar mematikan ipadnya. Laki-laki itu berjalan dan duduk di sebelah Balqis yang sibuk memindahkan channel TV dari remote yang dia pegang.
"Kenapa? Tiba-tiba cemberut gitu mukanya?" tanya Kayana sambil memainkan telunjuknya di pipi wanita itu.
"Nggak apa-apa."
"Nggak apa-apa, kok nggak ada senyumnya?"
"Kirain tadi mau ke rumah Nazra nya sekarang." Kayana terkekeh mendengar cuitan istrinya yang begitu pelan.
Salahnya juga yang tidak memberitahu waktu pasti tentang janji berkunjung ke rumah saudaranya itu. Membuat Balqis akhirnya memiliki harapan yang begitu besar untuk berangkat pagi. Jelas Kayana merasa sedikit bersalah.
"Tadi aku nggak bilang ya kalo ke sana nya sore?" Sesaat kemudian Kayana mendapatkan Balqis menggeleng, "Maaf, lupa," Katanya.
Tidak tega melihat raut wajah nelangsa istrinya, Kayana mencoba mencari cara untuk mengembalikan senyum yang pagi ini lebih redup akibat ulahnya.
"Yaudah, gini, deh, kita jalan-jalan aja gimana?"
Benar saja, wajah wanita itu kembali sumringah mendengar ucapan Kayana.
"Sekalian aku mau beli hadiah buat Maysa sama Marva, ya?" Kayana mengangguk mengiyakan permintaan Balqis.
Tangan laki-laki itu tak tinggal diam. Diusapnya kepala istrinya dengan sayang. Kayana akan selalu bahagia jika Balqis juga bahagia. Karena sejak dia meminang Balqis, perasaan wanita itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kayana. Jadi sebisa mungkin laki-laki itu mengusahakan agar istrinya selalu tersenyum seperti sekarang.
"Tapi tadi kamu lagi ngerjain apa? Nggak apa-apa ditinggal?" Tanya Balqis, ia melirik sekilas ke arah ipad yang sudah mati di atas meja.
"Itu cuma proposal yang mau dibahas sama Athalla nanti. Udah selesai, kok. Tadi aku cuma baca ulang aja."
Mata Balqis berbinar mendengar bagaimana suaminya begitu mengerti akan dirinya. Setelah mengatakan bahwa dia akan bersiap-siap, Balqis berlalu meninggalkan Kayana. Sedangkan laki-laki itu lagi-lagi dibuat tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK UBAH
Teen FictionJika banyak orang mengatakan "Mati satu tumbuh seribu." Kayana alias Key tidak setuju tentang itu. Menurutnya, satu kehilangan percuma jika diganti dengan seribu kedatangan jika semua itu tidak cukup. Key tidak butuh banyak orang yang datang untuk m...