25. Bahagia yang Dicari

507 126 9
                                    

Komennya yang banyakkkk❤

-
-

Titik Ubah
25. Bahagia yang Dicari

Dalam perjalanannya menuju kampus, Kayana sempatkan dirinya mampir ke super market yang biasa ia kunjungi untuk sekedar membeli minum. Sebenarnya, saat ini laki-laki itu sedang sangat tidak ingin pergi ke kampus hari ini. Namun saat melihat jadwal, hari ini dan besok semua mahasiswa yang sudah selesai melakukan sidang skripsi, diharuskan hadir untuk mengurusi berkas-berkas wisudanya pada bagian akademik fakultas.

Tadinya Kayana berpikir untuk besok saja datang ke kampus, toh, cuma tanda tangan atau melengkapi data-data untuk wisuda. Tapi mengingat semua fakultas menetapkan jadwal yang sama, dan jarak fakultasnya dengan fakultas bahasa, membuat Kayana berpikir bahwa akan besar kesempatanya untuk bertemu dengan Balqis hari ini. Maka saat nama gadis itu terlintas dipikirannya, rasa malas yang tadi menguasai Kayana tiba-tiba saja hilang entah kemana.

Hingga saat dirinya berada di super market dan sedang mengantre untuk membayar minumannya, Kayana semakin tidak sabar untuk tiba di kampus sebab terbayang-bayang wajah gadis pujaan.

Namun suara ribut yang tiba-tiba berasal dari sampingnya membuat bayangan indah yang ada di kepala Kayana lenyap begitu saja. Seorang laki-laki paruh baya bersama dengan satu troli belanjaannya menyerobot antrean membuat Kayana reflek bergerak untuk menghentikan troli laki-laki itu.

"Maaf, Pak, saya yakin anda pasti melihat antrean yang sudah ada di sini," ucap Kayana tegas sembari menunjuk ke arah orang-orang yang mengantre cukup panjang di belakangnya.

Orang itupun ikut memperhatikan antrean yang dikatakan Kayana.

"Iya saya liat, Mas, tapi saya sedang buru-buru. Boleh saya duluan ya? Awas--"

Lagi-lagi Kayana menahan roda troli yang didorong laki-laki itu. Membuat sang pemilik menggeram kesal karena merasa terganggu dengan aksi yang dilakukan Kayana padanya.

"Saya juga sedang buru-buru, tapi menyela antrean bukan hal yang bisa anda jadikan pilihan," kata Kayana lagi. Matanya menatap laki-laki yang sok sibuk itu dengan tajam, kerutan di keningnya pun jelas terlihat.

"Aduh, kamu, nih apa-apaan, sih? Katanya juga buru-buru, yaudah biarin saya duluan, nggak banyak kok ini belanjaan saya."

Kayana berdecih mendengar pembelaan yang tidak masuk akal dari orang itu. Apa katanya? Tidak banyak? Apa satu troli penuh belanjaan itu termasuk tidak banyak menurutnya dibandingkan satu botol minuman yang dipegang Kayana?

"Gini aja, deh, belanjaan kamu mana, sini biar sekalian saya bayarin. Biar cepat ini belanjaan saya, saya ada meeting, aduh...." laki-laki itu dengan semena-mena ingin mengambil botol minum yang Kayana beli. Bermaksud untuk membayarnya bersama dengan barang-barang belanjaannya.

TITIK UBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang