42. Kembali di Waktu yang Tepat

667 157 32
                                    

Hai haii siapa yang udah nungguin cerita ini update?😍

Jangan lupa vote dan komennya yaa!
Happy Reading ❤️

Jangan lupa vote dan komennya yaa!Happy Reading ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-

Titik Ubah
42. Kembali di Waktu yang Tepat

❤️

Tepat setelah menyelesaikan meeting terakhirnya, sengaja Kayana berada di sini sekarang. Salah satu tempat favoritnya saat dirinya merasa jenuh dengan hari yang ia jalani. Makam papa.

Sebenarnya, mama selalu mengingatkan Kayana untuk tidak terlalu sering mendatangi tempat sepi itu. Tapi bagi Kayana, sepi yang dirasakannya saat mengunjungi makam papa adalah sesuatu yang bisa membuat dirinya merasa tenang dan sedikit melupakan hiruk pikuk masalah yang memenuhi isi kepalanya.

Sama seperti hari-hari sebelumnya, saat di makam, Kayana hanya akan datang untuk duduk, berdoa, dan sesekali menaburkan bunga seperti yang dilakukannya hari ini.

Rupanya, sekelebat ingatan tentang Balqis mampu membuat suasana hatinya berubah dengan cepat. Tadi pagi, Kayana merasa baik-baik saja, semakin siang hingga sore pelan-pelan hatinya dikuasai rasa rindu terhadap gadis itu. Rindu meski hanya sekedar menatapnya dari jauh.

Setelah tahu bahwa Balqis dan Alfeandra memiliki hubungan, Kayana seringkali berpikir... Masih bolehkah dia merindukan gadis yang sudah memiliki calon pasangan hidup? Masih bolehkah ia menyimpan perasaan rindu pada perempuan yang mungkin rindunya untuk orang lain? Kayana pernah bilang, kan, kalau semua hal yang dikerjakannya akan selalu terselip nama Balqis di sana.

Sama seperti sekarang. Jalanan sepi yang membentang di antara barisan makam membuatnya kembali pada hari di mana dia bertemu Balqis sedang duduk sendirian di bangku yang kini ia duduki. Hari itu dia menemukan Balqis duduk di sini, bukan hanya Kayana, tetapi mama juga ada bersamanya saat sang gadis pujaan tengah menyendiri dengan genangan di pelupuk matanya yang hampir jatuh.

Pertemuan yang ternyata menjadi pertemuan terakhir sebelum semua fakta tentang Balqis dan Alfeandra terungkap. Pertemuan di mana Kayana mendengar bahwa Balqis takut kepadanya sebab perlakuan kasar yang dilakukannya pada Sherina yang pernah gadis itu lihat.

Jika diingatkan lagi, Kayana menyadari bahwa sejak hari itu ia sudah hampir kehilangan Balqis. Namun, untunglah saat memiliki kesempatan mengantarkan gadis itu pulang, Kayana sempat mengucapkan kata maaf dan membuat hubungannya dengan Balqis sedikit membaik. Meski 5 hari setelahnya ia kembali kehilangan karena ternyata Balqis sudah dilamar oleh laki-laki yang selalu berpenampilan rapi bernama Alfeandra.

Satu bulan lamanya tidak tahu menahu tentang kabar sang puan. Membuat rasa rindu kian menderu. Niatnya untuk pulang, kembali diurungkan karena masih mau menikmati ingatan tentang kejadian yang pernah terjadi di tempat ini bersama sang pujaan.

TITIK UBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang