43. Tepat

596 143 37
                                    

Hai hai!
1 part terakhir sebelum end:(

Abis nulis part ini, ngerasa banget kalau cerita titik ubah sangat roller coaster. Yang setuju spam emot love nya(❤️)

Jangan lupa vote dan komennya juga ya, HAPPY READING!

-
-

Titik Ubah43

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Titik Ubah
43. Tepat

❤️

Kayana : I found the answer, Balqis.

Kayana mengirimkan pesan pertamanya setelah ia membuka blokir pada kontak Balqis. Meski saat ini adalah jam 3 pagi mustahil gadis itu akan membalasnya.

Kayana benar-benar serius dengan ucapannya untuk menyelesaikan cerita yang Balqis tulis dalam satu malam. Meski harus begadang hingga selarut ini.

Ting!

Awalnya ia memutuskan untuk tidur, namun urung saat satu nama muncul di pop up notifikasinya. Nama Balqis berhasil membuat matanya kembali terang. Rasanya sudah lama nama itu tidak membuat ponselnya berdering.  Dan juga tidak pernah di jam segini jantungnya berdegup sangat kencang hanya dengan melihat pesan singkat itu mendarat di ponselnya.

Balqis : Kamu nggak tidur?
Kayana : Mana ada orang bisa tidur di saat perasaannya masih digantung
Balqis : Tidur Kayana
Kayana : Kamu juga nggak tidur
Balqis : Udah bangun

Kayana menguap bertepatan dengan pesan balasan dari Balqis. Ia hanya tidak habis pikir, bagaimana bisa gadis itu sudah bangun di jam tiga pagi, di saat dirinya bahkan belum tidur sama sekali.

Kayana: Soal ending dari buku itu, they are married?

Butuh waktu beberapa menit menunggu Balqis membalas pesannya. Perasaan Kayana kembali sulit dikendalikan. Pasalnya isi buku itu hampir seluruhnya mirip dengan apa yang dialaminya. Setelah membacanya pun Kayana merasa bahwa tokoh utama yang Balqis ciptakan bukan sekedar karakter di dalam dunia fiksi, melainkan dirinya sendiri.

Balqis : Iya.
Kayana : Jadi itu jawabannya?
Balqis : Kamu belum tidur, Kayana.
Kayana : Masih aja menghindar
Balqis : Tidur
Kayana : Oke, anggap jawabannya iya. Tapi sebelum itu....
Balqis : Apa?
Kayana : Can I say i love you?

Meski setelahnya tidak mendapatkan balasan, Kayana mengakhiri obrolannya dengan perasaan berbunga-bunga. Seumur hidupnya, tidak pernah Kayana merasa begitu semangat seperti ini. Jam tiga pagi yang seharusnya dia masih tertidur lelap, kini matanya malah kembali terang karena kegiatan berbalas pesan dengan gadis itu.

TITIK UBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang