40. Perjuangkan Perasaanmu

555 144 19
                                    

Hari ini kayaknya cocok banget buat galau🤭

Happy reading guys! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA❤️

Happy reading guys! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-

Titik Ubah
40. Perjuangkan Perasaanmu

❤️

Balqis baru saja menyelesaikan ibadah solat isya. Ia kira setelah dirinya selesai, di bawah sana sudah ada Alfeandra. Namun ternyata salah, ia tidak menemukan eksistensi laki-laki yang melamarnya lima hari yang lalu. Entahlah, Mas Andra jadi datang atau tidak, yang jelas Balqis tahu laki-laki itu tidak mungkin lupa. Apalagi ini menyangkut tentang jawaban atas lamarannya.

"Abi ...." Sapa Balqis pada abinya yang sedang membaca sesuatu di sofa ruang keluarga.

"Iya, Nak? Mau ke mana?" Tanya abi saat Balqis menghampirinya.

"Nggak kemana-mana, Bi. Abi lagi apa?"

"Cuma baca-baca aja, kenapa?"

Balqis tidak menjawab pertanyaan abinya. Ia hanya mengambil posisi untuk bersandar di pundak abi, membuat laki-laki yang sudah berumur itu mengusap kepala putrinya yang tertutup hijab dengan sayang.

"Bi... Apapun jawabanku atas lamaran Mas Andra, Abi sama ummi akan dukung, kan?" Tanya Balqis tiba-tiba.

Membuat abi menyadari arti dari ekspresi gelisah yang sejak tadi Balqis perlihatkan adalah tentang  keresahannya atas lamaran yang dia terima dari Alfeandra.

"Kamu tau, kan, laki-laki yang sudah berani datang dan melamar perempuannya, itu artinya dia sudah siap bertanggung jawab. Itu yang Abi liat dari Alfeandra. Dia ingin serius menjalin hubungan dengan kamu. Tapi kembali lagi, semua keputusan ada di tangan kamu. Sebanyak apapun Abi memuji keberanian Alfeandra, tidak ada artinya kalau kamu ternyata tidak bersedia untuk menjalin hubungan dengannya. Jadi, ikuti hatimu, Nak."

"Balqis sudah punya jawaban, Bi. Semoga pilihan Balqis tidak salah."

"Aamiin... Apapun itu. Abi doakan yang terbaik," ucap abi yang langsung diangguki oleh Balqis, "Tapi hari ini Andra jadi datang?" tanyanya karena sejak tadi ia juga menunggu kedatangan laki-laki itu.

"Biar Balqis yang tunggu Mas Andra, di luar, Bi."

Abi mengangguk dan membiarkan Balqis beranjak keluar. Semakin jauh tubuh putrinya berjalan, semakin besar pula perasaan takut yang dirasakan seorang ayah untuk melepaskannya. Balqis sudah banyak sekali melewati lika liku kehidupan. Pahit, manisnya sudah pernah anak itu rasakan. Melihatnya tumbuh dan sudah dekat dengan jodohnya, Rudi hanya berharap putrinya mendapatkan kebahagian dari seseorang yang akan ia pilih menjadi pasangan nantinya.

❤️

Lima belas menit sudah berlalu, dan Balqis belum menemukan mobil Alfeandra berhenti di depan rumahnya. Ia hanya berpikir Mas Andra tidak jadi datang karena ada sesuatu yang harus ia kerjakan. Tapi apa mungkin, laki-laki itu lebih mementingkan pekerjaannya ketimbang jawaban dari Balqis. Padahal hari itu dia seperti ingin sekali Balqis menerimanya.

TITIK UBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang