EXTRA CHAPTER 2 : Tentang Sherina dan Mahesa

642 140 15
                                    

Selamat membaca semuanya!
Tulis apa aja di komentar tentang part ini, I hope you get what you're looking for in this chapter❤️

-
-

Titik Ubah
Extra Chapter 2 : Tentang Sherina dan Mahesa

❤️

Sherina : Bintang, i'm here

Bintang tersenyum melihat pesan yang dikirimkan Sherina padanya. Itu menjadi tanda bahwa gadis itu sudah sampai di Indonesia.

Setelah hari di mana gadis itu harus kehilangan orangtuanya, Sherina memutuskan untuk tetap kembali ke Singapura. Tinggal bersama keluarga papanya, dan memulai hidup yang lebih baik di sana. Bintang sempat tidak rela melepaskan gadis itu lagi, tetapi Sherina sempat mengucapkan janji untuk kembali jika merasa dirinya sudah lebih baik.

Kini, Sherina menepati janjinya. Dan Bintang menjadi orang pertama yang mendapatkan kabar bahagia itu. Setelah membalas pesan Sherina, dan mengirimkan lokasi pasti pada gadis itu. Bintang berjalan menyusuri bandara dengan langkah yang lebar.

Tidak sabar bertemu lagi dengan pujaan hatinya yang sudah lama tak bersua.

Tepat di depan pintu kedatangan luar negeri, Bintang menghentikan langkahnya. Dari pintu itu Sherina keluar dengan membawa koper yang bahkan koper itu adalah pilihan Bintang.

Keduanya saling melambai. Hingga akhirnya, Sherina membawa dirinya berhamburan ke dalam dekapan laki-laki yang selalu siap menunggunya kembali.

"Bintang, i miss you!" ujar Sherina di pelukan Bintang.

"Gue juga, Na. Gue juga kangen."

"Lo udah nunggu lama, ya?" Tanya Sherina setelah melepas pelukannya.

Bintang melirik jam yang ada di ponselnya, "Satu jam mungkin?" jawab Bintang yang langsung dibalas dengan pukulan oleh Sherina.

"Kan gue udah bilang pesawatnya delay!"

"Sakit! Main pukul aja, nggak berubah ya lo," ringis Bintang sembari memegangi dadanya yang baru saja dipukul oleh Sherina.

"Lagian lo, mau aja nunggu lama di sini udah tau gue bakal telat datangnya."

Bintang tertawa mendengar omelan yang keluar dari bibir Sherina. Meski terdengar berisik, tapi Bintang merindukannya.

"Namanya juga kangen, Na."

Sherina spontan terdiam. Bintang masih sama, perasaan yang dia punya juga sama sekali tidak berubah. Hampir setengah tahun, dan ternyata waktu selama itu belum cukup untuk membuat Bintang melupakannya seperti yang Sherina minta malam itu.

"Diem, kan, lo. Padahal tadi lo duluan yang bilang kangen," ejek Bintang yang tidak mendapatkan jawaban apapun.

My feelings are still the same, but your feelings haven't changed either, Na.

"Udah ah, gue laper, makan yuk! Gue yang traktir deh," ucap Sherina.

Entah gadis itu benar-benar lapar, atau kata lapar hanya sebagai pengalihan saja agar Bintang berhenti membuatnya semakin tersudut.

TITIK UBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang