Halloo❤
Jam berapa kalian baca part ini?
Happy Reading! Jangan lupa klik tombol vote dan ramaikan komennya ya❤
Titik Ubah
5. Nia dan Sherina❤
Siang ini perpustakaan umum kampus cukup ramai. Dapat dipastikan sebagian besar yang berada di sana adalah mahasiswa semester akhir yang tengah mencari buku-buku referensi untuk tugas atau skripsi. Sebagian lagi mahasiswa yang sedang menunggu waktu kuliahnya, sekedar duduk untuk membaca buku dan ada juga yang tergeletak tak berdaya di atas meja seperti Key.
Laki-laki itu terpejam sejenak di atas novel miliknya. Iya, novel yang semalam ia baca. Selagi menunggu jadwal bimbingan yang hanya tinggal satu jam lagi, Key melanjutkan cerita Agniagara yang membuatnya penasaran.
Namun, saat baru saja ia akan kembali membaca, penulis buku itu tak sengaja lewat di hadapannya. Cukup jauh, tetapi Key dapat dengan mudah menemukan gadis yang begitu anggun dengan pakaiannya yang selalu tertutup itu.
Tak ingin melewatkan kesempatan. Key layaknya seorang penggemar yang bertemu dengan idolanya. Setelah menyimpan bukunya ke dalam tas, Key berusaha mengejar Balqis dan mensejajarkan langkahnya di samping gadis itu.
"Nia!" Panggilnya.
Balqis menoleh karena merasa terpanggil. Entah kenapa, panggilan itu membuat jantungnya berdetak tak karuan. Pasalnya ia sudah lama tidak dipanggil demikian. Ditambah lagi orang yang memanggilnya adalah Kayana.
"Nia?" tanya Balqis saat melihat Key tersenyum tipis di sebelahnya, "Kamu nggak salah orang?" lagi-lagi Balqis bertanya membuat Key terkekeh.
Laki-laki itu menggeleng, "Nggak," katanya.
"Agnia. Dipanggil Nia. Sama kaya tokoh yang lo tulis, dia suka dipanggil Nia. Jadi nggak apa-apa kan kalo gue panggil lo Nia?" jelas Key sambil memerlihatkan buku yang ia bawa pada Balqis.
Balqis sempat tertegun saat mengetahui bahwa Key membaca bukunya. Sebagai seorang penulis, Balqis pastinya senang karena karyanya disukai banyak orang. Tapi kembali lagi dengan panggilan yang tiba-tiba laki-laki itu berikan untuknya. Panggilan yang sudah lama sekali tidak balqis dengar membuat kinerja jantungnya jadi tidak beraturan.
Key tidak tahu bahwa Agnia yang ada di buku itu sekarang ada di hadapannya.
Tidak mengiyakan dan juga tidak menolak, Balqis memilih untuk mengalihkan pembicaraan.
"Ngapain kamu di sini?" tanya Balqis tanpa menatap ke arah Key. Gadis itu melanjutkan langkahnya menyusuri rak-rak buku karena tujuan awalnya memang untuk mencari refernsi bahan skripsinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK UBAH
Teen FictionJika banyak orang mengatakan "Mati satu tumbuh seribu." Kayana alias Key tidak setuju tentang itu. Menurutnya, satu kehilangan percuma jika diganti dengan seribu kedatangan jika semua itu tidak cukup. Key tidak butuh banyak orang yang datang untuk m...