28. Prostrate at My Feet

509 132 14
                                    

Hai haii semuanya!🤗
Senang bisa update lagi di sini. Udah siap baca kelanjutan cerita TITIK UBAH?

Sebelumnya, terimakasih atas feedback kalian di part sebelumnya! Aku senang baca komen kalian yang antusias sama cerita ini.

Nggak usah lama-lama lagi, jangan lupa vote dan komen yang banyak ya!

Happy Reading!❤

-

-

Titik Ubah28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Titik Ubah
28. Prostate at May Feet

"Jaga ucapan, lo!" cerca Bintang setelah memberikan pukulan keras pada Kayana, "Lo nggak pantas ngomong gitu cuma karena opini lo yang nggak masuk akal!" lanjutnya.

"Berhenti, Bintang! Jangan jadi lo sama Key yang ribut!" ujar Arman sambil berusaha menahan Bintang agar tidak kembali manjatuhkan pukulannya pada Kayana.

Sedangan Kayana, laki-laki itu dibantu oleh Wangga untuk berdiri.

"Temen lo itu! Ngomong kayak orang nggak pernah sekolah tau nggak!" ujar Bintang sambil menjuk Kayana. Laki-laki itu terlihat sangat marah saat Kayana mengatai Sherina sebagai perempuan murahan.

Bintang marah karena yang Kayana katakan sebagai murahan itu adalah Sherina. Gadis yang selama ini diam-diam ia sukai. Ya, Bintang memiliki perasaan lebih untuk Sherina sejak semester pertama saat mereka bertemu dalam satu kelas. Tapi laki-laki itu memilih memendam perasaannya saat melihat Sherina dengan terang-terangan menunjukan perhatiannya untuk Kayana. Bintang tahu Sherina menyukai Kayana, dan dia memilih mengalah semata-mata agar dia tidak jauh dari gadis itu.

"Kenapa lo mukul gue?" tanya Kayana sembari memegangi pipinya yang berdenyut, "Lo satu-satunya orang yang tau tentang masa lalu keluarga gue, tapi sekarang lo mukul gue cuma karena gue bilang perempuan ini murahan?" tanyanya lagi dengan penuh emosi.

"Lo suka sama dia, hah?" tebak Kayana. Namun yang dilakukan Bintang hanya diam. Ia tahu bahwa memakai otot pada saat seperti ini adalah  sebuah kesalahan. Terbukti saat ini dirinya terjebak oleh pertanyaan Kayana. Bintang juga tahu, memikirkan perasaannya bukanlah hal yang penting untuk saat ini. Jadi dia memilih diam.

"Lo bela dia, karena lo suka sama dia, kan? Lo suka sama anak pembunuh ini?"

"STOP! Please... Stop! Jangan berantem gara-gara gue. Di sini gue yang salah, jangan ada orang lain yang ikut campur sama urusan gue sama Key," ujar Sherina yang hampir kehabisan suaranya akibat menangis dan berteriak.

Melihat keadaan di sekitarnya yang semakin tidak kondusif, Sherina merasa bahwa dirinya memang tidak pantas berada di sana sejak awal. Seharusnya dari awal dirinya tidak bertemu dengan Kayana dan orang-orang di sekitar laki-laki itu, jika tahu, masalah yang akan dia buat akan berdampak sebesar ini.

TITIK UBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang