Assalamualaikum!❤
Hallo, gimana kabarnya?Nggak bosan nungguin aku update, kan? Hehe. Yuk lanjutin baca certia TITIK UBAH nya! Jangan lupa buat vote dan komen yang banyak yaa.
Happy Reading!
-
-Titik Ubah
17. Jl. Hang Jebat IX❤
Terhitung lima hari sejak pesan dari nomor tidak dikenal itu Kayana terima. Nomor yang mengiriminya pesan seolah-olah si pengirim tahu tentang kasus tiga belas tahun yang lalu, tentang kematian papanya.
Sejak pesan itu ia terima, Kayana langsung bertolak menuju lokasi yang ia dapatkan dari pesan. Ia tidak membalas pesan itu sama sekali. Saat sampai setengah perjalanan, Kayana coba untuk menelpon sang pemilik nomor. Tetapi tidak aktif. Kayana berusaha memutar otak agar menemukan cara supaya dirinya bisa bertemu orang itu sesegera mungkin.
Salahnya juga tidak memberi peringatan pada pengirim pesan itu agar tidak pergi dulu. Hingga saat Kayana coba mengirimkan pesan balasan, sayangnya, tanda centang satu menandakan bahwa nomor itu sudah tidak aktif, atau bahkan sengaja tidak diaktifkan.
Di pinggir jalan, setelah melewati persimpangan lampu merah, Kayana memilih untuk mencari tahu. Ia manfaatkan aplikasi pelacak yang ada di ponselnya untuk menemukan lokasi terakhir nomor itu berada.
Jalan Hang Jebat IX.
Kayana tau tempat itu. Maka dengan kecepatan tinggi ia melajukan mobilnya. Hari itu ia tidak memikirkan apapun selain ingin bertemu orang yang mungkin tahu tentang kematian papanya. Bahkan hari itu ia melupakan Balqis bersama banyaknya hadiah yang gadis itu terima. Kayana tidak ingat bahwa sebelumnya ia hampir menawarkan diri untuk menemani Balqis sampai gadis itu dijemput.
Hari ini, ia kembali ke tempat itu. Sama seperti sebelumnya, Kayana tidak menemukan apa-apa. Dirinya merasa ditipu. Laki-laki itu bahkan sempat emosi lantaran merasa dipermainkan.
"Kasus kematian papa gue bukan mainan!" Begitu katanya pada Jorell beberapa menit yang lalu.
Setelah tidak menemukan apapun di jalan Hang Jebat, Kayana memutuskan untuk singgah sebentar di Kafe milik El yang juga berada di sekitaran jalan itu.
"Gimana ceritanya lo bisa tau kalo orang itu ada di jalan Hang Jebat IX?" suara Adit ikut menanggapi obrolan Kayana.
Bukan hanya El dan Adit, tetapi ada Athalla juga di sana. Kayana memang memberitahu mereka setelah hari itu. Terlebih Athalla, bahkan Kayana sempat mendatangi rumah sepupunya itu di jam sepuluh malam hanya untuk membagi keresahan yang dirasakannya.
Kayana memang bukan tipe orang yang mudah bercerita. Teman-teman kuliahnya bahkan tidak ia beritahu. Arman dan Wangga hanya sekedar tahu Key ditinggalkan papanya saat umur 9 tahun. Sedangkan Bintang tahu jika papa Kayana meninggal karena kasus pembunuhan. Tidak tahu persisnya seperti apa. Karena saat mereka SMP Kayana sempat bercerita sekilas tentang papanya saat mereka ada tugas story telling yang mengharuskan mereka bercerita tentang kesehariannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK UBAH
Teen FictionJika banyak orang mengatakan "Mati satu tumbuh seribu." Kayana alias Key tidak setuju tentang itu. Menurutnya, satu kehilangan percuma jika diganti dengan seribu kedatangan jika semua itu tidak cukup. Key tidak butuh banyak orang yang datang untuk m...