Haiii!!! Hehehe😁
Aku double update! Pastikan kalian baca dan vote semua part nya ya!♥Happy Reading!
-
-Titik Ubah
24. Jatuh Cintalah pada Pilihanmu❤
"Entah bagaimana aku bagimu? Yang jelas kamu adalah segala yang pertama untukku. Sederhana saja, jadikan aku segala yang terakhir untukmu."
Mungkin sudah lebih dari sepuluh kali Balqis mengulang bagian itu. Bagi sebagian orang mungkin itu hanya sebuah kalimat. Tapi bagi Balqis, butuh keyakinan yang besar dan hati yang siap untuk menulisnya.
Bersama kalimat yang ia tulis dan ia baca berkali-kali sambil tersenyum itu, bersama dengan gemerlap cahaya bintang di malam hari, dan dengan perasaan hati yang tenang tanpa paksaan, Balqis menentukan pilihannya.
Malam itu, setelah percakapannya dengan sang ibunda yang sedikit memanas sebab Balqis merasa dirinya selalu dijodoh-jodohkan dengan laki-laki bernama Alfeandra yang selalu umminya elu-elukan. Malam itu juga Jihan mendatanginya ke kamar. Umminya itu sengaja mengajak Balqis berbicara empat mata, yang pada awalnya sempat Balqis kira ia akan kembali mendengar pujian-pujian tentang Alfeandra dari umminya itu, ternyata perkiraannya salah.
Jihan hanya mengatakan pada anak gadisnya itu untuk memaafkan sikapnya. Wanita itu merasa bersalah pada Balqis karena terlalu memaksakan keinginnya hingga Balqis terlihat tidak nyaman saat dirinya membicarakan Alfeandra.
Balqis yakin, setelah ia kembali ke kamar, umminya itu pasti mendapat teguran dari abi, sehingga setelahnya ibunya itu mendatanginya dan meminta maaf.
"Maafkan sikap Ummi tadi, Qis. Setelah dengar abimu bicara, Ummi sadar, Ummi salah. Kamu pasti tidak nyaman karena merasa ada tuntutan dari Ummi, ya?" Jihan mengusap rambut putrinya yang terurai.
"Kamu bebas memilih. Apapun itu untuk hidupmu, hanya kamu yang berhak menentukan. Termasuk siapa laki-laki yang mau kamu jadikan pasangan. Ummi nggak akan ikut campur lagi soal itu. Masa depan kamu, kebahagiaan kamu, juga akan menjadi bahagia untuk Ummi dan Abi. Kami yang seharusnya mengikuti kamu bahagianya sama siapa. Bukan kamu yang harus menuruti keinginan Ummi dan mengorbankan kebahagiaan kamu sendiri."
"Pilihlah orang yang baik, ya, Nak? Jatuhkanlah hatimu untuk orang yang tepat."
Balqis tersenyum lagi kala mengingat perkataan dan usapan hangat yang umminya berikan. Malam itu Balqis merasa dirinya sudah sampai pada titik di mana ia sudah harus menentukan kehidupannya. Ia harus tegas. Termasuk bagaimana dia menegaskan pada hatinya untuk berlabuh kepada siapa.
Pagi ini, Balqis sempatkan turun ke dapur setelah menyelesaikan beberapa bab tulisannya. Di sana sudah ada Jihan yang terlihat baru saja selesai mencuci beberapa piring kotor. Balqis tau, sebab di ujung baju umminya masih sedikit basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TITIK UBAH
Teen FictionJika banyak orang mengatakan "Mati satu tumbuh seribu." Kayana alias Key tidak setuju tentang itu. Menurutnya, satu kehilangan percuma jika diganti dengan seribu kedatangan jika semua itu tidak cukup. Key tidak butuh banyak orang yang datang untuk m...