Jika banyak orang mengatakan "Mati satu tumbuh seribu." Kayana alias Key tidak setuju tentang itu. Menurutnya, satu kehilangan percuma jika diganti dengan seribu kedatangan jika semua itu tidak cukup. Key tidak butuh banyak orang yang datang untuk m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Titik Ubah 36. Takut
❤️
"Aku jatuh cinta, Kak. Aku tidak munafik bahwa dia sudah berhasil membuat aku luluh dengan sikapnya. Tapi... Terakhir kali aku bertemu dengannya, dia membuatku teringat dengan seseorang yang sudah merenggut nyawamu."
Balqis berusaha menetralkan hembusan napasnya setelah mengingat ucapannya di depan makam Niagara beberapa saat yang lalu. Bayang-bayang saat Niagara diperlakukan dengan kejam beberapa tahun yang lalu kembali berputar di kepalanya.
Hampir empat belas tahun berlalu sejak kejadian dirinya dan Niagara menjadi korban penyekapan oleh rekan kerja abi karena alasan klise tentang perebutan jabatan. Usia Balqis yang saat itu masih 9 tahun dan Niagara dua tahun lebih tua, membuat keduanya tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu nasib baik berpihak pada mereka.
Lebih parahnya saat itu Niagara lah yang lebih banyak menderita. Sebagai seorang kakak, tentu dia melindungi Balqis agar tidak terluka. Sialnya, perlawanan Niagara berakhir sia-sia. Orang itu dengan membabi buta memukuli Nigara tanpa ampun, entah apa maunya. Menyuruh gadis kecil itu berlutut dan jika tidak diancam akan dibunuh.
Balqis kecil berusaha memberikan perlindungan. Namun nahas Niagara lebih dulu dibawa entah ke mana. Yang sekarang Balqis sadari, perpisahannya hari itu adalah perpisahan selamanya dengan sang kakak.
Gelap dan sesak adalah perasaan Balqis setiap mengingat kejadian kelam di masa lalunya. Andai hari itu tidak ada orngtuanya dan polisi yang datang, mungkin nasib Balqis tidak jauh beda dengan Niagara.
Kembali dengan ucapannya beberapa saat yang lalu. Ada laki-laki yang telah membuatnya jatuh cinta. Tapi saat dirinya menyadari perasaannya, laki-laki itu juga yang membuatnya kembali mengingat luka di masa lalunya.
Adira Kayana Aldari. Entah bagaimana caranya Balqis menyadari hatinya telah jatuh untuk laki-laki itu. Tidak tahu pasti sejak kapan. Mungkin sejak pertemuannya di pernikahan Athalla dan Nazra, atau sejak dirinya mengetahui bahwa Kayana adalah ketua himpunan dari fakultas tetangga, atau bisa jadi juga sejak jauh sebelum hari itu.
Suatu hari di mana dirinya sedang melihat-lihat buku di sebuah toko. Seseorang yang tengah sibuk mencari letak buku Ekonomi Manajerial dan Strategi Bisnis di deretan buku sastra. Kala itu Balqis ingin menertawakannya, apa laki-laki itu tidak pernah tahu kalau mustahil buku Ekonomi dan Sastra berada dalam satu rak?
Ada satu hari pula di mana untuk pertama kalinya ia menjadi pembicara di seminar kampus, dan Kayana ada di sana dengan mata yang sering sekali melihat ke arahnya. Membuatnya salah tingkah?
