33. Elbro Cafe

470 120 10
                                    

Selamat malam minggu semuanya!❤️
Selamat membaca TITIK UBAH!

Jangan lupa vote sama komen yang banyak yaa^^

Happy Reading guys🤗

Happy Reading guys🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-

Titik Ubah
33. Elbro Cafe

Bi Asih berlari tergopoh-gopoh mengejar Kayana untuk memberikan telepon genggam laki-laki itu yang tertinggal di meja makan.

"Mas! Mas Kayana, ini, loh, HP nya ketinggalan!" panggil bi Asih yang tidak menghasilkan apapun.

Kayana sudah lebih dulu melajukan mobilnya keluar pagar, hingga mungkin ia tidak lagi mendengar panggilan asisten rumah tangganya itu.

"Oalah telat, sudah keburu jalan si Mas," gumam Bi Asih sembari memegangi ponsel Kayana yang ketinggalan.

"Yo wes, lah, tak simpan aja. Semoga aja, Mas Kayana muter balik buat ambil HP nya."

Kayana berdecak saat menyadari ponselnya ternyata ketinggalan. Dan sialnya, sekarang dirinya sudah berada di depan Kafe Elbro, Kafe milik sahabatnya, Jorell. Tentu tidak mungkin Kayana kembali lagi ke rumah mengingat jarak dari Kafe ke rumah cukup jauh, belum lagi jalanan yang macet pasti akan memakan waktu yang lama untuk sampai di sini lagi.

Kayana melihat pemandangan Kafe yang ramai setelah memutuskan untuk turun dan masuk ke Kafe, membuat lonceng yang ada di atas pintu berbunyi mengakibatkan dirinya sempat menjadi pusat perhatian.

Kayana tersenyum tipis kala mengingat bagaimana usaha Jorell untuk membangun usahanya hingga sebesar sekarang. Bahkan yang Kayana dengar, Jorell baru saja membuka cabang baru untuk Kafe nya di salah satu ruas jalan di Kota Hujan, Bogor. Hal itulah yang membuat sahabatnya itu memilih resign dari perusahaan Adit dan fokus mengembangkan usahanya sendiri. Kayana tidak memiliki alasan untuk tidak kagum dengan sahabatnya yang satu itu.

Namun, di sela-sela kegiatannya memandangi Kafe Elbro yang semakin ramai. Matanya tak sengaja melihat seseorang yang sebenarnya tidak ingin lagi Kayana temui. Sayangnya, tubuhnya seolah tak sejalan dengan isi kepalanya. Kakinya melangkah begitu saja membawa Kayana mendekat ke arah meja nomor 12 yang ada di dekat dinding kaca.

"Ngapain lo di sini?" tanya Kayana saat dirinya benar-benar dekat dengan... Sherina.

Gadis itu menoleh cepat saat merasa seseorang tengah berbicara padanya. Yang paling membuatnya terkejut adalah seseorang itu adalah Kayana.

TITIK UBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang