39. Arti Sebuah Tatap

512 139 9
                                    

Haiiii semuanya!❤️

Selamat malam minggu dan selamat hari ayah untuk seluruh ayah hebat yang ada di seluruh dunia!

Udah siap baca lanjutan ceritanya? Sebelum baca, jangan lupa vote dan komennya yaa🤗

Happy Reading!

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-

Titik Ubah
39. Arti Sebuah Tatap

❤️

Langkah yang semula lebar perlahan melambat. Dari ujung sana Balqis tersenyum bahagia, apalagi saat dia menemukan ummi yang melambaikan tangan padanya dengan senyum bangga. Namun, diluar dugaan, bersama dengan ummi dan abi juga ada Alfeandra, tetapi bukan itu yang membuat ia memelankan langkah kakinya, melainkan keberadaan Kayana di samping laki-laki itu yang juga memperhatikannya.

"Sudah selesai ketemu temannya?" tanya ummi saat Balqis sudah berdiri persis di sebelahnya.

Balqis hanya mengangguk sebagai jawaban. Lidahnya keluh, isi kepalanya masih berusaha mencerna situasi macam apa yang sedang dihadapinya saat ini. Alfeandra dan Kayana, bagaimana bisa kedua laki-laki itu bisa saling mengenal?

"Ini buat kamu, selamat, ya." Tiba-tiba saja Alfeandra memberikan buket bunga yang sejak tadi dibawanya.

Balqis menerimanya dengan perasaan ragu, "Terimakasih, Mas Andra," katanya.

Kayana hanya bisa menundukkan pandangannya. Situasi macam apa yang dia dapatkan saat ini? Ia hanya berdiri di sana memperhatikan keluarga itu. Berdiri hanya sebagai orang asing di tengah-tengahnya.

"Hei... Kenapa melamun? Itu kenalan dulu sama temannya Mas Andra, dia ini yang Abi ceritain waktu itu," jelas abi yang terlihat begitu antusias kepada Balqis, "Kayana, kenalkan ini putri saya. Belanjaan saya yang jatuh waktu itu, pesanan dia. Kalau di kamar lagi nulis-nulis gitu hobinya ngemil. Untung waku itu kamu liat permennya jatuh, kalau nggak, bisa diomelin, Abi, haha," lanjutnya.

Sedangkan Kayana hanya mampu tersenyum tipis mendengar ucapan orangtua gadis itu.

"Kok kelihatannya kalian saling kenal?" Suara ummi membuat keduanya semakin terdiam.

Gelagat keduanya yang terkejut saat bertemu dan tidak ada satu pun salam yang terucap membuat semua orang pasti berpikir sama dengan apa yang dipikirkan ummi.

"Iya, Ummi," jawab Balqis pada akhirnya, "Kayana ini saudaranya Athalla, kita pernah ketemu waktu itu di pernikahannya Nazra," jelas Balqis yang membuat umminya menutup mulut karena kaget.

Pantas saja ia seperti tidak asing dengan wajah Kayana saat pertama kali melihatnya berbicara dengan Alfeandra. Ternyata karena memang keduanya pernah bertemu sebelumnya.

TITIK UBAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang