03

21K 805 10
                                    

Mobil Honda Brio milik Leo memasuki pelataran kantor cabang MT grup di Thamrin, padahal Nara sudah meminta Leo menunggu sajah di pinggir jalan dan Nara akan berjalan untuk masuk kedalam.
Dasar Leo si keras kepala,dia malah beralasan agar Nara cepat sampai dan sedikit mempersingkat waktu.
Tapi di sini Leo sedikit ke sulitan untuk memarkir mobil miliknya, karena banyaknya mobil para pegawai.

" Kan gue bilang apa le? Udah gue turun ajah Lo tunggu di depan sana " omel Nara yang membuka seatbel.

" Gak mau gue antar,Ra? " Tanya Dewo yang duduk di belakang bersama Rena.

" Enggak usah,gue cuma nemuin mbak Adel doang kok " Nara langsung keluar dari dalam mobil dan berlari masuk kedalam perusahaan MT grup.
Nara langsung menaiki lift untuk menuju lantai 3 tempat devisi pemasaran.kotak besi itu berhenti tepat di lantai 3 tak lama pintu lift terbuka,Nara langsung mengayunkan kedua kakinya menuju partisi yang di tempati mbak Adel.

" YA Allah Dinara, akhirnya kamu datang juga " Teriak Adel, yang melihat kedatangan Dinara.dinara nampak heran atas sambutan yang Adel beri. " Untung kamu cepet Dateng? Kalau enggak duh habis riwayat mbak di sini " cerocosnya Adel sambil berjingkrak-jingkrak bahagia.

" Kenapa sih mbak? "

" Kamu tahu enggak? " Dinara menggelengkan kepala " ada wakil ceo yang baru, yang tiba-tiba ajah Dateng buat lihat Langsung kinerja kita sebagai pegawai.dan parahnya lagi dia meminta semua berkas pemasaran tahun lalu,parah kan dan yang membuat mbak hampir shock berkas pemasaran Minggu ini kamu bawa " Dinara tersenyum canggung, merasa tidak enak hati pada Adel yang hampir saja terkena masalah olehnya.harusnya tadi malam dia selesai mengerjakan laporan ini, dikarenakan Nara ada deadline yang harus di kumpulan besok jadilah dia mengerjakan tugas kuliah terlebih dahulu.

" Maaf ya mbak, gara-gara Nara mbak kena masalah "

" Iih. .gak apa-apa ko Ra lagian, mbak juga gak tau kalau tiba-tiba ada kunjungan dari pusat " jawab Adel yang langsung menggenggam tangan Nara " dan yang bikin heboh kamu tahu enggak siapa wakil ceo yang baru itu,itu loh Ra Sky Megantara " ucap Adel,dengan pipi merona.

" Sky Megantara " beo Nara yang tidak tahu siapa sky Megantara itu " sky itu aktris mbak? " Adel langsung melotot menatap Nara,yang tidak tahu siapa itu sky.

" Kamu enggak tahu? "

" Enggak " Adel langsung refleks memukul bahu Nara dengan kencang.

" Ya ampun kamu hidup di jaman apah ci Nara, kamu punya handphone bagus kan gak jadul-jadul amat? Nah terus kamu gunain buat apah tuh ponsel? " Tanya Adel sedikit sewot.

" Wa, chat BBM line " ucap Nara polos, Adel mengepal kan tangannya seperti sedang meremas-remas sesuatu.

" Ya ampun, Nara jaman sekarang gak gunain ponsel canggih buat stalker cogan itu kebangetan tahu enggak " Adel geleng-geleng kepala " pantes ajah kamu jomblo Ra, padahal kamu tuh cantik banget tau gak kaya orang Turki gitu, eh apah orang tua kamu orang sana yah Ra? "

" Aku asli Banyuwangi mbak Adel, ini produk asli Indonesia bukan produk luar negeri " Rena menyemburkan tawanya,Dinara ci anak feelance berwajah cantik yang tiba-tiba bergabung kedalam devisi yang di pimpin dirinya.

" Tapi serius loh,Ra? Wajah kamu itu enggak ada wajah Asianya malah lebih mirip orang timur "

" Udah ah. . Mbak aku pamit dulu,kasian temen aku nunggu lama di Parkiran " pamit Nara, yang berjalan pergi meninggalkan Adel.

" Have a good time Dinara " teriak Adel melambaikan tangan.

©©®

Sudah 4 jam ke empat sahabat ini menghabiskan waktu bersama, dari mulai nonton bioskop, bermain di wahana permainan ( Amazon ) makan sampai memutari deretan outlet pakaian dan tak tanggung-tanggung mereka sampai mengelilingi satu gedung plaza Indonesia.

Dinara mendudukkan tubuhnya di lantai tangga besment, jari-jari lentiknya memijit kedua kakinya yang luar bias terasa pegal.
Dinara lebih memilih duduk menghadap Layar komputer, mengerjakan deadline dari dosen dari pada harus berkeliling, mengikuti ke gilaan 3 sahabatnya yang asik, berkeliling mall. Apa lagi ke jahilan Dewo yang bertingkah seakan-akan ingin membeli sesuatu, sampai-sampai para SPG mencarikan ukuran yang Dewo inginkan.
Tapi ketika barang yang di inginkan sudah di bawakan di hadapan Dewo,dengan seenak jidatnya dia berucap.

Maaf mbak saya gak jadi, saya lupa bawa dompet.

Bahkan Dinara Rena dan Leo di buat malu luar biasa " gue tunggu di sini yah le, kaki gue pegel banget " keluh Dinara, leo mengangguk dan berjalan menuju mobil miliknya yang terparkir.

" Ckk. .baru juga jalan segitu Ra udah ngeluh liat tuh ci gulali masih semangat 45 bahkan dia enggak ada lelahnya " ucap Dewo yang mengkode dengan dagunya ke arah Rena yang baru keluar dengan bermacam-macam paper bag di tangan.

" Jangan samain dong sep, lah dia kan anak kota yang mainnya di mall wong kita mah anak desa, paling jauh mainnya pasar malam kenal mall ajah baru-baru ini " Dewo tertawa di ikuti Dinara.

" Sep bantuin gue dong, Lo malah liatin doang gak ada inisiatif bantu apah " sarkas Rena yang kesulitan, membawa belanjaan.

" Males ah re, Lo belanja ajah gak nawarin-nawarin gue sekarang giliran butuh bantuan Lo nyuruh gue " Dewo langsung masuk kedalam mobil Leo yang kebetulan datang.

" Lah si Asep,baperan amat jadi laki " terik Rena, Dinara merebut belanjaan di tangan Rena,yang membuat Rena terpekik bahagia.

" Thanks you Nara cantik "

Leo meririk kedua sahabatnya dari center mirror, yang menampilkan kediaman Dewo dan Rena.

" Ra kok gue tiba-tiba merinding ya, kenapa ya? "

" AC nya terlalu dingin kali le, gue kecilin yah " Nara yang akan menekan tombol AC terhenti ketika Leo berucap kembali.

" Bukan AC deh Ra, tapi ini loh Ra kaya ada bau-bau mistis gitu coba deh Ra Lo nengok ke belakang gue merinding liat mereka,takut ke rasukan setan plaza Indonesia " Dinara yang peka langsung, menoleh ke belakang dua sahabatnya Tengah sesi diam-diaman.

" Eh Kokoh Lo kira gue jurig, sembarangan kalau ngomong? Kalau Abah denger bisa-bisa maneh di tebas ku golok Abah "

" Gue kan cuma takut Lo kenapa-napa wo abisnya Lo,berdua diem-dieman biasa kan Lo selalu rame " tanya Leo yang fokus mengemudi.

" Abdi teh kesel le sama Rena "

" Apa Lo kesel sama gue " tanya Rena galak.dewo hanya mengangkat bahu acuh seolah tak tahu.

" Iih jadi cowok ko, baperan banget malu tuh sama burung " Dinara dan Leo tengah mati-matian menahan tawa.

" Eh . . Apa hubungannya baper sama burung re sok ngaco maneh mah "

" Iya lah, Lo laki kan? Nah kalau laki pasti punya tuh namanya burung,nah ya kalau punya burung berati tuh cowo macco gak baper kaya cewe " sarkas Rena yang membuat Dewo menyentil keras jidat Rena.

" Secara enggak langsung maneh,ngatain gue belok alias bencong keterlaluan maneh nya " Dewo langsung menggelitik tubuh Rena,yang membuat Rena menjerit geli.


TBC . .

Gimana prat ini . .??

Nah Lo Rena? Burung siapa?

Kang Asep mah cowok tulen neng rena.kalau belok bisa-bisa di tebas Abah sama golok.

Jangan lupa follow and vote .

The Wedding DinaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang