Kantor pusat MT grup di jadikan tempat konferensi pers, beberapa awak media sudah berbondong-bondong datang untuk meliput berita menyangkut putra dari Jusuf Kamil Megantara.
Bahkan pengamanan di lakukan beberapa orang suruhan Kamil dan ferhan yang sudah berjaga di setiap sudut kantor pusat.Langit menggandeng tangan istrinya yang baru turun dari mobil,ibu hamil itu hanya mampu menundukkan kepalanya kebawah.
" Angkat kepala mu sayang, biar semua tahu kamu istri mas " bisik langit.dinara pun menenggak kan kepalanya memandang beberapa awak media yang tak henti-hentinya memotret ke arah dirinya dan langit.
Langit dan Dinara masuk kedalam ruang rapat yang sudah di isi dengan beberapa awak media jangan lupakan Kamil dan ferhan yang sudah duduk di kursi yang sudah di sediakan.
Blitz kamera terus memotret ke arah Dinara, tidak lama Seorang MC pembawa acara menyuruh semua orang yang berada di dalam ruang rapat terdiam.
" Selamat siang semuanya, saya Jusuf Kamil Megantara ingin meluruskan berita yang beredar di luar tentang putra saya " kata kamil, " putra bungsu saya memang telah menikah secara sah secara agama dan negara dengan wanita di sebelahnya Dinara savania, yang tengah mengandung cucu kedua saya calon anggota keluarga Megantara. " Jelas Kamil yang membuat para wartawan itu terkejut.
" Pernikahan mereka memang sengaja di rahasiakan, karena ada hal yang tidak bisa saya jelaskan di sini "
" Apa karena Dinara hamil tuan " tanya salah satu wartawan.
" Bukan " elak langit cepat " saya takut asumsi masyarakat menilai beda atas keputusan saya menikah dengan istri saya,tapi demi menjawab tuduhan semua kepada saya dan istri saya maka akan saya Jawab I married Dinara a week after my first meeting This might sound silly but she was the first women i fell in love with hand wanted to have her. " Jelas langit, yang membuat beberapa wartawan berdecak heboh.
" So sir langit love at first sight " langit mengangguk mantap menjawab pertanyaan wartawan.
" Tuan Kamil apa anda malu memiliki besan dari kalangan miskin seperti besan anda "
Deg
Kamil terkekeh dengan pertanyaan salah satu wartawan, yang selalu membandingkan derajat seseorang.
" Tidak saya tidak pernah sama sekali membandingkan derajat atau pun harta dan tahta seseorang,jika saya membandingkan itu tidak mungkin sejak awal saya setuju putra saya menikah dengan Dinara, So never compare sameone from caste here my son Is looking for a wife not a source of money " suara riuh tepuk tangan mengisi ruang rapat tempat di adakan nya konferensi pers berlangsung." Dan apa benar anak yang di kandung nona Karisa Sanjaya adalah anak pak langit? "
Langit tersenyum jumawa ke arah para wartawan yang membuat para wartawan itu berasumsi negatif.
" Silahkan tanyakan langsung pada keluarga tuan Sanjaya,ingin saya yang menjelaskan atau dirinya " ferhan menepuk pundak langit, mengisyaratkan agar langit menahan diri untuk tidak berbicara lagi.
•••
Dinara merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, malam ini dirinya dan langit menginap di kediaman Kamil atas paksaan gina.
Ibu hamil itu mengelus perut bucinya merasakan gerakan janin yang dikandung.Hati Nara berdesir setiap merasakan gerakan-gerakan kecil ini,Nara masih tak percaya ternyata di dalam perutnya ada kehidupan lain anaknya, buah cinta dirinya dan langit.
" Sehat ya nak, sampai waktunya kamu ketemu mami dan papi "
Langit merebahkan tubuhnya berbantal paha Nara, wajahnya menghadap perut buncit sang istri.
" Mas " langit hanya bergumam menjawab pertanyaan Nara, dirinya tengah sibuk mengecup perut buncit sang istri, yang selalu di balas gerakan kecil dari buah hatinya.
" Pengen makan mie pake telor deh "
Langit mendongkak menatap Nara " mie sayang " Nara mengangguk antusias. " Jangan ah, ibu hamil gak boleh makan mie " ucap langit yang langsung melanjutkan aksinya menciumi perut buncit Nara.
" Tapi aku pengen mas "
" Gak yang lain " Nara mengerucutkan bibirnya.
" Tapi pengennya itu mas "
" Gak sayang, mie gak bagus buat kamu sama baby " peringat langit yang membuat Nara malah menangis.
Langit gelagapan, bangkit dari tidurannya. " Yang "" Mas jahat hiks "
Langit menghela nafas panjang, ternyata menghadapi ibu hamil itu lebih sulit dari pada kolega bisnisnya.
Langit menyentuh kedua tangan Nara mengecupnya dengan sayang.langit terpaksa harus mengalah membiarkan istrinya makan mie." Oke boleh makan mie, tapi sekali ajah ya? " Dinara mengangguk antusias, yang membuat langit menggelengkan kepala.
Langit dengan cekatan membuat mie instan untuk ibu hamil yang tengah duduk di kursi pantry, menikmati brownis kukus buatan gina.
" Enak banget loh mas, mas mau enggak "
" Enggak sayang buat kamu ajah "
Tidak butuh waktu lama semangkuk mie kuah sudah tersaji di atas meja, Nara menutup mulutnya dengan tangan aroma mie membuat Nara merasa mual, langit mengerutkan keningnya melihat Nara yang menggeser mangkuk mie menjauh darinya.
" Kenapa yang "
" Nara mual mas,jauhin mie nya " dengan patuh langit menjauhkan mangkuk mie dari hadapan istrinya.langit memijat pelan tengkuak Nara agar rasa mual istrinya bisa sedikit berkurang.
" Udah agak baikan " Nara mengangguk, membuat langit sedikit lega walopun usia kandungan Nara sudah trimester 2 tapi Nara masih mengalami mual dan muntah.
" Sekarang makan mie nya yah,mas suapin "
" Enggak " tolak nara, membaut langit mengerutkan kedua alisnya " buat mas ajah mie nya yah,ayo Nara mau liat mas yang makan mie nya " mata langit melotot mendengar ucapan Nara makan mie.
Langit berdecak dia yang masak dia juga yang makan.
TBC
Jangan lupa follow vote and comen ❤️
Maaf baru update lagi 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wedding Dinara
RomanceHidup di kota besar itu tidak mudah,apa lagi harus jauh dari keluarga.ini yang di alami Dinara savania demi cita-cita dan impian dia harus rela berjauhan dari keluarga. Apa lagi setelah pertemuan dirinya dengan Langit megantara, laki-laki dingin yan...